HUKUM MENIKAHI KEPONAKAN ISTRI
HARAM MEMPOLIGAMI KEPONAKAN ISTRI DAN BIBINYA SEKALIGUS وَحَدَّثَنِى أَبُو مَعْنٍ الرَّقَاشِىُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى أَنَّهُ كَتَبَ إِلَيْهِ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « لاَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلاَ عَلَى خَالَتِهَا ».(صحيح مسلم) Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'n Ar-Raqasyi, telah menceritakan kepada kami Khalid bin Harits, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya bahwa dia pernah menulis sesuatu kepadanya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Janganlah seorang wanita dipoligami dengan bibinya sekaligus (baik dari saudara ayah atau ibu) ”. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُجْم