MUKHTASHAR IBN ABI JAMRAH LIL-BUKHARI 281-294 khatam
MUKHTASHAR IBN ABI JAMRAH LIL-BUKHARI ۲٨۱ – عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ تَحَلَّمَ بِحُلْمٍ لَمْ يَرَهُ كُلِّفَ أَنْ يَعْقِدَ بَيْنَ شَعِيرَتَيْنِ وَلَنْ يَفْعَلَ ، وَمَنْ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ صُبَّ فِي أُذُنَيْهِ الْآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ صَوَّرَ صُورَةً عُذِّبَ وَكُلِّفَ أَنْ يَنْفُخَ فِيهَا وَلَيْسَ بِنَافِخٍ 281 – Dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Barangsiapa menyatakan diri bermimpi padahal tidak, ia dipaksa untuk menyatukan dua biji gandum dan ia tak akan bisa melakukannya, dan barangsiapa mencuri dengar pembicaraan suatu kaum padahal mereka tidak menyukai atau telah menyingkir untuk menghindarinya, maka telinganya akan dialiri cairan tembaga pada hari kiamat, barang siapa menggambar ia akan disiksa dan dipaksa untuk menghidupkannya padahal tidak mampu”. ۲٨۲ – عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ ا