ILMU BERHUBUNGAN DENGAN AGAMA
Adabud-Dun_ya-wad-Din . . . (ما يتعلق بعلم الدين من العلوم) وَقَدْ يَتَعَلَّقُ بِالدِّينِ عُلُومٌ ، قدْ بَيَّنَ الشَّافِعِيُّ فَضِيلَةَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهَا فَقَالَ : مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ عَظُمَتْ قِيمَتُهُ ، وَمَنْ تَعَلَّمَ الْفِقْهَ نَبُلَ مِقْدَارُهُ ، وَمَنْ كَتَبَ الْحَدِيثَ قَوِيَتْ حُجَّتُهُ، وَمَنْ تَعَلَّمَ الْحِسَابَ جَزَلَ رَأْيُهُ ، وَمَنْ تَعَلَّمَ الْعَرَبِيَّةَ رَقَّ طَبْعُهُ، وَمَنْ لَمْ يَصُنْ نَفْسَهُ لَمْ يَنْفَعْهُ عملهُ. Sesungguhnya ilmu berhubungan dengan Agama. Imam Syafi'i rahimahullah telah menjelaskan keutamaan tiap-tiap ilmu, beliau berkata : Barangsiapa belajar ilmu Al-Qur'an, maka tinggilah kehormatannya, barangsiapa belajar ilmu fiqih, maka luhurlah derajatnya, barangsiapa belajar ilmu hadits, maka kuatlah hujjahnya, barangsiapa belajar ilmu hisab, maka kuatlah pendapatnya, dan barangsiapa belajar ilmu tata bahasa, maka lembutlah wataknya, namun barangsiapa yang tidak menjaga dirinya, maka ilmunya tidak akan bermanfaat baginy