DAQO'IQUL AKHBAR MENGENAL PENCIPTAAN DARI AWAL HINGGA AKHIR BAG. 37
DIGIRINGNYA MANUSIA KENERAKA
Musuh-musuh Allah Ta’ala kelak akan digiring keneraka. Wajahnya hitam kelam, matanya terbalik dan mulutnya terkunci. Setelah sampai didepan pintu neraka, malaikat Zabaniyah menjemputnya dengan membawa belenggu dan rantai. Kemudian rantai tersebut dimasukkan kemulut orang-orang kafir hingga keluar dari duburnya. Tangan kirinya dibelenggu kelehernya dan tangan kanannya dimasukkan kedalam dadanya hingga tembus, lantas ditarik kebelakang diantara dua pundaknya lalu di belenggu dan digandeng bersama syaithan dengan satu rantai kemudian diseret diatas wajahnya dan malaikat memukulinya dengan godam besi. “Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka; "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya”.(Qs. As Sajdah 20).
Sayyidah Fathimah radliyallahu ‘anha bertanya; Wahai Rasulallah! Apakah engkau tidak bertanya tentang ummatmu, bagaimanakah mereka dimasukkan ke neraka? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab; Mereka akan digiring ke neraka oleh malaiakat namun wajah mereka tidak hitam, matanya tidak terbalik, mulutnya tidak terkunci, tidak digandeng dengan syaithan dan lehernya tidak dibelenggu. Sayyidah Fathimah bertanya; Wahai Rasulallah! Bagaimanakah cara malaikat menuntun mereka? Beliau menjawab; Adapun orang tua dan pemuda, mereka di ikat dengan uban dan jenggotnya, sedangkan wanita dengan rambut ubun-ubunnya. Berapa banyak orang-orang yang beruban dari ummatku yang mencabut ubannya lalu di tuntun ke neraka dan berkata; Ooh.. Ubanku, Ooh.. Betapa malangnya aku!. Berapa banyak pemuda dari ummatku yang mencabut jenggotnya lalu di tuntun ke neraka dan berkata; Ooh.. Dimanakah masa mudaku, Ooh.. Dimanakah ketampananku!. Dan berapa banyak wanita dari ummatku yang mencabut rambut ubun-ubunnya lalu di tuntun keneraka dan berkata; Ooh.. Betapa hinanya aku, Ooh.. Betapa hancurnya tabirku!. Demikian itu hingga sampai dihadapan malaikat Malik. Ketika malaikat Malik melihatnya, ia berkata kepada malaikat yang menuntunnya; Siapakah mereka, belum pernah datang kepada kami dari orang-orang celaka yang lebih mengherankan daripada mereka, Wajah mereka tidak hitam, dan lehernya tidak dibelenggu? Malaikat menjawab; Begitulah kami diperintahkan untuk mengantarkan mereka dalam keadaan seperti ini. Lantas malaikat Malik bertanya kepada mereka; Wahai orang-orang yang celaka! Siapakah kalian? Mereka menjawab; Kami adalah ummat Muhammad ‘alaihisshalatu wassalam.
Diriwayatkan dalam riwayat yang lain; Ketika mereka di tuntun, mereka memanggil-manggil; Waa Muhammadaah! (Ooh.. Nabi Muhammad). Namun setelah mereka melihat malaikat Malik, mereka lupa dengan nama Nabi Muhammad ‘alaihisshalatu wassalam karena takut kepadanya. Lantas malaikat Malik bertanya; Siapakah kalian? Mereka menjawab; Kami adalah orang-orang yang Allah Ta’ala turunkan Al Qur’an kepada kami, dan kami termasuk orang-orang yang berpuasa dibulan Ramadlan. Malaikat Malik berkata; Al Qur’an tidaklah diturunkan kecuali hanya kepada Nabi Muhammad ‘alaihisshalatu wassalam. Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad ‘alaihisshalatu wassalam, mereka semua menjerit; Kami adalah ummatnya. Malaikat Malik berkata kepada mereka; Apakah dalam Al Qur’an tidak ada larangan bagi kalian untuk mencegah dari perbauatan ma’shiyat?. Kemudian ketika mereka berada di tepi neraka Jahannam dan mereka melihat api neraka dan malaikat Zabaniyah (juru siksa), mereka berkata kepada malaikat Malik; Wahai malaikat Malik! Ijinkanlah kami untuk meratapi diri kami. Malaikat Malik memberinya ijin. Lalu mereka menangis hingga air matanya kering dan terus menangis hingga mengeluarkan air mata darah. Lantas malaikat Malik berkata; Alangkah baiknya jika tangisan ini terjadi ketika di dunia, niscaya hari ini api neraka tidak akan menimpa mereka.
Komentar
Posting Komentar