DAQO'IQUL AKHBAR MENGENAL PENCIPTAAN DARI AWAL HINGGA AKHIR BAG. 28

BAB DUAPULUH DELAPAN TENTANG
 PANASNYA HARI KIAMAT

Dalam sebuah khabar disebutkan; Apabila hari kiamat telah terjadi, Allah Ta’ala akan mengumpulkan manusia dari yang pertama hingga yang terakhir di satu tempat, dan matahari saat itu didekatkan dengan kepala mereka sehingga hari kiamat terasa semakin panas oleh mereka, lantas keluarlah kalung leher dari neraka bagaikan bayang-bayang memanggil-manggil; Wahai manusia sekalian! Pergilah kalian bernaung dibawah bayang-bayang. Lalu mereka pergi, dan mereka terbagi menjadi tiga golongan yaitu; Golongan orang-orang mu’min, orang-orang munafiq dan orang-orang kafir. Pada saat mereka hendak menuju kesana bayangan tersebut terbagi mejadi tiga bagian; Panas, berupa kabut tebal dan nur. Demikianlah ma’na firman Allah Ta’ala; “Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang”.(Qs. Al Mursalat 30).

Adapun bayangan yang panas berada diatas kepala orang-orang munafiq karena didunia mereka menjauh dari panas sebagaimana firman Allah Ta’ala; “Dan mereka berkata; "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah; "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui”.(Qs. At Taubah 81). Dan bayangan yang berupa kabut tebal berada diatas kepala orang-orang kafir karena didunia mereka barada dalam terangnya cahaya, dan diakhirat akan berada dalam kegelapan. Allah Ta’ala berfirman; “Yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan”,(Qs. Al Baqarah 257). Sedangkan naungan yang berupa nur berada diatas kepala orang-orang mu’min kerena didunia mereka berada dalam kegelapan dan diakhirat akan berada dalam cahaya yang terang. Demikianlah ma’na firman Allah Ta’ala; “Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya”.(Qs. Al Baqarah 257).

Dan Allah Ta’ala berfirman mengenai shifat mereka kelak dihari kiamat; “(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka); "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar”.(Qs, Al Hadid 12).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ber'ibadah kepada Allah Ta’ala, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat ma’siat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu ia menolak seraya berkata; 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dalam kesunyian hingga kedua matanya basah karena takut kepada Allah Ta’ala”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Apabila Allah Ta’ala telah mengumpulkan makhluq maka terdengarlah seruan; Dimanakah orang-orang yang utama? Lantas mereka berdiri dan berlari cepat kearah surga, lalu para mlaikat menemuinya dan bertanya; Aku perhatikan kalian sangat terburu-buru menuju surga, kalian siapa? Mereka menjawab; Kami adalah orang-orang yang utama. Para malaikat bertanya lagi; Keutamaan kalian apa? Mereka menjawab; Keutamaan kami adalah apabila kami didzalimi kami bersabar dan apabila kami diperlakukan tidak baik kami mema’afkannya. Para malaikat berkata; Masuklah kalian kesurga, surga itu adalah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang ber’amal. Kemudian terdengar seruan; Dimanakah orang-orang yang sabar? Lantas mereka berdiri dan berlari cepat menuju surga, lalu para mlaikat menemuinya dan bertanya; Aku perhatikan kalian sangat terburu-buru menuju surga, kalian siapa? Mereka menjawab; Kami adalah orang-orang yang sabar. Para malaikat bertanya lagi; Dalam hal apa kalian bersabar? Mereka menjawab; Kami bersabar didalam menjalankan keta’atan kepada Allah Ta’ala dan bersabar didalam meninggalkan kema’shiatan-kema’shiyatan kepada Allah Ta’ala. Para malaikat berkata; Masuklah kalian kesurga. Kemudian terdengar seruan lagi; Dimanakah orang-orang yang saling berkasih sayang karena Allah? Lantas mereka berdiri dan berlari cepat menuju surga, lalu para mlaikat menemuinya dan bertanya; Aku perhatikan kalian sangat terburu-buru menuju surga, kalian siapa? Mereka menjawab; Kami adalah orang-orang yang saling berkasih sayang karena Allah dan berjanji karena Allah. Para malaikat berkata; Masuklah kalian kesurga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Setelah mereka masuk kesurga, timbangan ‘amal lalu dipasang.


LIWA’ULHAMDI
(Panji Pujian)

Lawa’ulhamdi atau panji pujian berada diatas langit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang panji pujian, panjangnya dan lebarnya?. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab; Panjangnya sepanjang perjalanan seribu tahun, panji tersebut bertertuliskan “La ilaha illallahu Muhammadurrasulullahi”, lebarnya selebar ruang antara langit dan bumi. Pegangannya terbuat dari emas putih dan zabarjad hijau, ujungnya terbuat dari yaqut merah. Panji pujian memiliki tiga umbul-umbul dari nur; Berada dibarat, lurus ditengah-tengah bumi dan ditimur. Pada umbul-umbul tersebut tertulis tiga baris tulisan, baris pertama berupa bacaan; Bismillahirrahmanirrahim, baris kedua berupa; Alhamdulillahi rabbil ‘alamin dan baris ketiga berupa; La ilaha illallahu Muhammadurrasulullahi. Setiap baris panjangnya sepanjang perjalanan seribu tahun. Lawa’ulhamdi membawai 70 ribu panji, dibawah setiap panji terdapat 70 ribu shaf malaikat dan setiap shafnya berjumlah 500 ribu malaikat yang semuanya membaca tasbih dan mensucikan Allah Ta’ala.

Syaikh Al Jurjany berkata; Ma’na sabda Nabi ‘alaihisshalatu wassalam yang berupa; Liwa’ulhamdi berada ditanganku, yaitu; Apabila hari kiamat terjadi maka panji pujian dikibarkan dihadapan Nabi ‘alaihisshalatu wassalam, sedangkan orang-orang mu’min sejak Nabi Adam ‘alaihissalam hingga terjadinya hari kiamat berada dibawah panji itu, dan orang-orang kafir waktu itu sedang istirahat dari kejaran api selama liwa’ulhamdi berkibar. Ketika liwa’ulhamdi dipindahkan, saat itu pula orang-orang kafir digiring ke neraka.

Dalam sebuah khabar disebutkan; Apabila hari kiamat terjadi maka Liwa’ush-Shidqi atau panji kejujuran milik Abu Bakar radliyallahu ‘anhu dikibarkan dan setiap orang-orang yang jujur berada dibawahnya, Liwa’ul ‘Adli milik sayyidina ‘Umar radliyallahu ‘anhu dan setiap orang-orang ‘adil berada dibawahnya,. Liwa’us-sakho’ milik sayyidina ‘Utsman radliyallahu ‘anhu dan setiap orang yang dermawan berada dibawahnya, Liwa’usy-Syuhada’ milik sayyidina ‘Aliy radliyallahu ‘anhu dan setiap orang yang mati syahid berada dibawahnya, Liwa’ul Fuqoha’ milik Mu’adz bin Jabal radliyallahu ‘anhu dan setiap orang faqih berada dibawahnya, Liwa’uz-Zuhdi milik Abu Dzar radliyallahu ‘anhu dan setiap orang-orang yang zuhud berada dibawahnya, Liwa’ul Fuqoro’ milik Abi Ad Darda’ radiyallahu ‘anhu dan setiap orang-orang faqir berada dibawahnya, Liwa’ul Qurra’ milik Ubay bin Ka’b radliyallahu ‘anhu dan setiap ahli qori’ berada dibawahnya, Liwa’ul Mu’adz-dzin milik Bilal radliyallahu ‘anhu dan setiap Mu’adz-dzin berada dibawahnya, Liwa’ul Maqtuuliina Dzulman milik sayyidina Husain radliyallahu ‘anhu juga dikibarkan dan setiap orang yang terbunuh secara dzalim berada dibawahnya, itulah ma’na firman Allah Ta’ala; “(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya”.(Qs. Al Isra’ 71).

Dalam sebuah khabar disebutkan; Apabila hari kiamat telah terjadi semua makhluq akan berdiri dan merasa haus yang sangat serta terkekang oleh keringat, maka Allah Ta’ala mengutus malaikat Jibril ‘alaihissalam untuk menemui Nabi ‘alaihisshalatu wassalam dan berfirman; Wahai Muhammad! Katakan pada ummatmu agar mereka berdo’a kepada-Ku dengan Nama yang engkau berdo’a dengannya didunia ketika sedang susah. Kemudian Nabi ‘alaihisshalatu wassalam menyeru ummatnya dengan khabar tersebut. Lantas mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim. Maka ketika itu Allah Ta’ala memulai memutuskan hukum diantara makhluq dan berfirman kepada seluruh makhluq; Kalau saja kalian tidak menyebut-Ku dengan Nama ini niscaya Aku akan menunda memutuskan hukum atas kalian selama seribu tahun. Kemudian Allah Ta’ala memutuskan hukum diantara binatang liar dan binatang ternak hingga domba yang bertanduk, lantas Allah Ta’ala berfirman kepada binatang liar dan binatang ternak; Jadilah kalian tanah! Karena itu orang-orang kafir berkata; Oh… Alangkah baiknya sekiranya aku adalah tanah.

Imam Muqotil barkata; Ada sepuluh binatang yang akan masuk surga; (1) Unta Nabi Shalih ‘alaiahissalam (2) Pedet (anak sapi) Nabi Ibrahim ‘alaihissalam (3) Domba jantan Nabi Isma’il ‘alaihissalam (4) Sapi Nabi Musa ‘alaiahissalam (5) Ikan paus Nabi Yunus ‘alaiahissalam (6) Himar Nabi ‘Uzair ‘alaiahissalam (7) Semut Nabi Sulaiman ‘alaiahissalam (8) Burung Hudhud dewi Balqais radliyallahu ‘anha (9) Unta Nabi Muhammad shallallahu  ‘alaihi wasallam (10) Anjing  Ash-habul kahfi yang Allah Ta’ala jadikan berupa domba lalu dimasukkan surga. Apakah kalian tidak memperhatikan bahwa anjing saja bisa masuk surga ditengah-tengah para kekasih! Apakah orang durhaka yang senantiasa bertauhid akan ditolak dari rahmat Allah Ta’ala? Tentu tidak, sekalipun ia berbuat ma’shiyat selama 50 tahun. Adapun nama anjing Ash-habul kahfi hilang darinya dan penghuni surga memberinya nama Turam, ada yang mengatakan Qithmir dan ada yang mengatakan Huban, warnanya kuning.

Dan dikatakan; Kelak pada hari kiamat seorang ‘Alim dari golongan ‘Ulama’ dari ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam akan dihadirkan dihadapan Allah Ta’ala, lantas Allah Ta’ala berfirman; Wahai Jibril! Peganglah tangannya dan bawalah ia kepada Nabinya yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka malaikat Jibril membawanya menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berada ditepi telaga kautsar sedang memberi minum orang-orang dengan bejana yang lebarnya sama dengan panjangnya yaitu seukuran jarak antara Omman dan Aila, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri memberi minum para ‘ulama’ dengan telapak tangannya yang mulia, maka orang-orang berkata; Wahai Rasulallah! Tuan memberi minum orang-orang dengan bejana dan para ‘ulama’ dengan telapak tangan tuan yang mulia? Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab; Ya, karena didunia orang-orang itu sibuk dengan perdagangan dan para ‘ulama’ sibuk dengan ‘ilmu.

Asy-Sayaikh Al Faqih rahimahullahu Ta’ala berkata; ‘Amal yang paling utama adalah mencintai wali-wali Allah Ta’ala dan memusuhi musuh-musuh Allah Ta’ala.

Berkaitan dengan hal ini disebutkan dalam sebuah khabar bahwa; Nabi Musa ‘alaihissalam bermunajat kepada Allah Ta’ala, lantas Allah Ta’ala bertanya; Apakah engkau telah mengamalkan suatu ‘Amal karena Aku? Nabi Musa ‘alaihissalam menjawab; Wahai Tuhanku! Aku telah mengerjakan shalat karena Engkau, aku berpuasa, bersedekah, karena Engkau, aku membaca tasbih, tahmid, kitab-Mu dan berdzikir karena Engkau. Allah Ta’ala berfirman; Wahai Musa! Shalat itu adalah dalil pertanda bagimu, puasa itu adalah benteng bagimu, sedekah adalah naungan bagimu, bertasbih bagimu adalah pepohonan didalam surga, membaca kitab-Ku bagimu adalah istana dan bidadari, dan berdzikir kepada-Ku adalah cahaya bagimu, semua itu adalah untukmu wahai Musa, lalu mana ‘amal yang kamu ‘amalkan untuk-Ku? Nabi Musa ‘alaihissalam berkata; Wahai Tuhanku! Tunjukkanlah aku atas ‘amal untuk-Mu? Allah Ta’ala berfirman; Wahai Musa! Apakah kamu mencintai para wali-Ku? dan apakah kamu memusuhi musuh-musuh-Ku? Akhirnya Nabi Musa ‘alaihissalam mengerti bahwa ‘amal yang paling utama adalah cinta karena Allah Ta’ala dan benci karena Allah Ta’ala yaitu mencintai apa yang Allah Ta’ala cinta dan membenci apa yang allah Ta’ala benci.


FASHAL
TENTANG BALASAN PERBUATAN DZALIM

Kemudian Allah Ta’ala memutuskan hukum diantara makhluk, ketika mereka berada dihadapan Allah Ta’ala, Allah Ta’ala bertanya; Dimakah orang-orang yang dzalim dan didzalimi? Maka majulah dua orang kehadapan Allah Ta’ala, lantas Allah Ta’ala mengambil kebaikan orang yang dzalim dan memberikannya pada orang yang didzalimi di hari Dinar dan Dirham tidak berguna, kebaikannya terus diambil tanpa henti untuk menebus kadzalimannya hingga tidak tersisa, bila telah habis maka kejelekan orang yang didzalimi diambil dan diberikan pada orang yang dzalim, setelah kebaikan orang yang dzalim dan kejelekan orang yang didzalimi habis lalu dikatakan; Pergilah ketempat tinggalmu didalam nereka Hawiyah, sekarang telah tidak ada yang dirugikan.

Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. Berkaitan dengan hal ini dalam sebuah khabar telah disebutkan bahwa; Allah Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi Musa ‘alaihissalam; Katakan pada ummatmu, berbuatlah suatu kebajikan yang sekiranya dapat memasukkannya kesurga. Nabi Musa ‘alaihissalam bertanya; Apakah itu? Allah Ta’ala menjawab; Memohon ridlo terhadap lawan pertikaiannya. Nabi Musa ‘alaihissalam berkata; Bagaimana bila mereka telah mati? Allah Ta’ala menjawab; Wahai Musa! Sesungguhnya Aku Maha Hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, katakan pada mereka; “Dengan ridla-Ku”. Nabi Musa ‘alaihissalam berkata; Bagaimana agar mereka bisa mendapatkan ridla-Mu? Allah Ta’ala menjawab; Dengan empat perkara; Dengan penyesalan mendalam dihati, memohon ampun dengan lisan, menangis dan menggunakan seluruh anggota badannya untuk berkhidmat.

وفي رواية وأخرجها الملاء في سيرته قيل يا رسول الله وكيف يستطيع علي أن يحمل لواء الحمد؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: وكيف لا يستطيع ذلك وقد أعطي خصالا شتى، صبراً كصبري، وحسنا كحسن يوسف، وقوة كقوة جبريل.
وعن جابر بن سمرة انهم قالوا. يا رسول الله من يحمل رايتك يوم القيامة؟ قال: من عسى أن يحملها يوم القيامة إلا من كان يحملها في الدنيا؟ علي بن أبي طالب. أخرجه نظام الملك في أماليه.
(الرياض النضرة في مناقب العشرة ، المحب الطبري / سمط النجوم العوالي في أنباء الأوائل والتوالي ، العصامي)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

الا لا تنال العلم الا بستة

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4