DAQO’IQUL AKHBAR MENGENAL PENCIPTAAN DARI AWAL HINGGA AKHIR BAG. 26
BAB DUAPULUH ENAM TENTANG
BANGKITNYA MAKHLUQ DARI KUBUR
Dikatakan
apabila makhluq telah dibangkitkan dari kubur, mereka berdiri tegak ditempat
bangkit mereka masing-masing selama 40 tahun. Mereka tidak makan, tidak minum,
tidak duduk dan tidak berbicara.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; Wahai Rasulallah! Dengan apakah
orang-orang mu’min itu dapat diketahui kelak dihari kiamat? Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menjawab; Sesungguhnya kelak dihari kiamat ummatku akan
memancarkan sinar terang dari bekas wudlu’nya.
Dalam
sebuah khabar disebutkan; Apabila hari kiamat telah terjadi, Allah Ta’ala akan
membangkitkan makhluk dari kuburnya, lantas datanglah malaikat kekuburan
orang-orang mu’min dan mengusap debu dari jasad mereka kecuali tempat sujudnya
sehingga bekas sujudnya tidak hilang. Kemudian terdengar seruan; Debu itu bukan
debu kuburan mereka melainkan debu pengimaman mereka, maka tinggalkanlah debu
itu hingga mereka menyeberangi shirath dan masuk kedalam surga agar setiap
orang yang melihatnya tahu bahwa mereka adalah khadam dan pelayan-Ku.
Diriwayatkan
dari Jabir bin ‘Abdullah radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda; Apabila hari kiamat telah terjadi, manusia
dibangkitkan dari kuburnya dan Allah Ta’ala memberi wahyu kepada malaikat Ridlwan;
Wahai Ridlwan! Aku telah mengeluarkan orang-orang yang ahli berpuasa dari
kuburnya dalam keadaan lapar dan dahaga, maka sambutlah mereka dengan gorengan
dan buah-buahan dari surga. Lantas malaikat Ridlwan berteriak; Wahai pemuda!
Wahai Wildan yang belum baligh!. Lalu Wildan datang dengan membawa talam dari
nur dan mengumpulkan makanan yang sangat banyak dihadapan malaikat Ridlwan
lebih banyak dari bilangan tetesan air hujan, bintang dilangit dan dedaunan berupa
buah-buahan, makanan berminyak dan minuman yang lezat. Ketika telah berjumpa
dengan mereka (orang-orang yang ahli berpuasa), Wildan memberikan semua makanan
tersebut kepada mereka dan berkata; “Makan dan
minumlah dengan sedap disebabkan ‘amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari
yang telah lalu”.(Qs. Al Haqqah 24).
Diriwayatkan
dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda; Tiga golongan kelak pada hari mereka dikeluarkan dari
kuburnya malaikat akan menjabat tangan mereka. Tiga golongan itu ialah;
Orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadlon dan
orang-orang yang berpuasa ‘Arafah.
Diriwayatkan
dari sayyidah ‘A’isyah radliyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda; Wahai ‘A’isyah! Sesungguhnya didalam surga terdapat gedung-gedung
yang terbuat dari intan, yaqut, zabarjad, emas dan perak. Aku bertanya; Wahai
rasulallah! Untuk siapakah gedung-gedung itu? Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab; Untuk orang-orang yang berpuasa pada hari ‘Arafah. Dan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan sabdanya; Wahai ‘A’isyah!
Sesungguhnya hari yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah hari ‘Arafah
karena didalamnya terdapat beberapa rahmat, dan hari yang paling dibenci oleh iblis
adalah hari jum’at dan hari ‘Arafah. Wahai ‘A’isyah! Barangsiapa yang berpuasa
pada hari ‘Arafah, maka Allah Ta’ala akan membuka baginya 30 pintu kebaikan dan
mengunci 30 pintu keburukan, apabila ia berbuka dan minum maka semua otot dalam
tubuhnya memohonkan ampun untuknya dan berkata; Ya Allah! Sayangilah ia hingga
terbit fajar.
Dalam
khabar yang lain disebutkan; Orang-orang yang berpuasa kelak akan dikeluarkan
dari kuburnya, mereka dapat diketahui dari bau mulutnya lantaran puasa mereka,
dan mereka di jamu dengan bermacam-macam hidangan dan minuman. Dikatakan kepada
mereka; Makanlah, Karena kalian benar-benar lapar di saat orang-orang sedang
kenyang, minumlah, karena kalian benar-benar haus disaat orang-orang sedang
segar dan beristirahatlah. Lantas mereka makan, minum dan beristirahat,
sementara orang-orang sedang dihisab.
Dalam
sebuah khabar disebutkan; Sepuluh golongan yang jasadnya tidak akan membusuk,
yaitu; Para Nabi, orang yang ahli berperang, orang ‘alim, orang yang mati
syahid, orang yang hafal Al Qur’an, mu’addzin, wanita yang mati melahirkan,
orang yang mati teraniaya dan orang yang mati pada malam jum’at atau siang
harinya.
Dalam
sebuah khabar disebutkan dari Nabi ‘alaihisshalatu wassalam; Kelak pada hari
kiamat manusia akan dikumpulkan seperti halnya ketika baru dilahirkan oleh
ibunya, yaitu dalam keadaan telanjang dan tidak beralas kaki. Sayyidah ‘A’isyah
radliyallahu ‘anha bertanya; Apakah laki-laki dan perempuan dikumpulkan
bersama-sama? Nabi ‘alaihisshalatu wassalam menjawab; “Ya”. Sayyidah ‘A’isyah
berkata; Oh… Alangkah malunya, satu sama lain bisa melihat auratnya. Lantas
Nabi ‘alaihisshalatu wassalam memukulkan tangannya kepundak Sayyidah ‘A’isyah radliyallahu
‘anha dan bersabda; Wahai anak perempuan Abu Quhafah! Kejadian ketika itu
sangat dahsyat sehingga mereka berpaling dari melihatnya, mereka semua
menatapkan pandangannya kelangit, tidak makan, tidak minum dan masing-masing
dari mereka berkeringat karena malu kepada Allah Ta’ala, di antara mereka ada
yang keringatnya mencapai dua mata kakinya, ada yang keringatnya mencapai lututnya,
ada yang mencapai perutnya, ada yang mencapai dadanya, ada yang mencapai
wajahnya bahkan ada diantara mereka yang benar-benar tenggelam oleh keringat,
dan lamanya banjir keringat tersebut salama mereka tegak disana. Sayyidah ‘A’isyah
radliyallahu ‘anha bertanya; Apakah salah seorang dari mereka ada yang diberi
minum disaat panasnya hari kiamat? Nabi ‘alaihisshalatu wassalam menjawab;
Mereka adalah para Nabi dan familinya, orang-orang yang berpuasa dibulan Rajab,
Sya’ban dan Ramadlan secara rutin, pada saat itu semua manusia kelaparan
kecuali para Nabi dan familinya, orang-orang yang berpuasa dibulan Rajab,
Sya’ban dan Ramadlan karena mereka semua kenyang tidak ada lapar dan dahaga.
Ada yang mengatakan; Allah Ta’ala memberi minum kepada mereka semua hingga sampai dipadang mahsyar disekitar Baitul
Muqoddas yaitu di suatu daerah yang disebut Sahirah sebagaimana yang disebutkan
dalam firman Allah Ta’ala; “Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali
tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi”.(Qs.
An Naazi’aat 13-14). Dan ada yang mengatakan; Seluruh makhluq dipelataran kiamat ada 120
shaf. Masing-masing shaf panjangnya sejauh perjalanan 40 tahun dan lebarnya
sejauh perjalanan 20 tahun. Ada yang berpendapat bahwa shaf orang-orang mu’min sebanyak
tiga shaf diantaranya, sedangkan yang lainnya adalah shaf orang-orang kafir.
Diriwayatkan
dari Ibnu Buraidah dari ayahnya ia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda; Penghuni surga ada seratus duapuluh shaf, delapanpuluh
diantaranya dari ummat ini. ini adalah hadits yang lebih shahih.
Adapun
shifat orang-orang mu’min yaitu wajahnya putih bersinar dan orang-orang kafir
wajahnya hitam legam dan digandeng bersama dengan syaithan.
Komentar
Posting Komentar