USHFURIYAH 40 HADITS NABAWIY DAN HIKAYAT SHUFI HADITS KE 18


HADITS KE DELAPAN BELAS

عَنِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : هَلْ عَلِمْتُمْ مَنْ أَعْجَبُ الْخَلْقِ إِيْمَانًا ؟ فَقَالُوْا : إِيْمًانُ الْمَلَائِكَةِ يَا رَسُوْلَ اللهِ . فَقَالَ : وَكَيْفَ لَا تُؤْمِنُ الْمَلَائِكَةُ وَهُمْ يُعَايِنُوْنَ الْأَمْرَ ؟  قاَلُوْا : اَلنَّبِيُّوْنَ يَا رَسُوْلَ اللهِ . قَالَ : وَكَيْفَ لَا يُؤْمِنُ النَّبِيُّوْنَ وَالرُّوْحُ يَنْزِلُ عَلَيْهِمْ بِالْأَمْرِ مِنَ السَّمَاءِ ؟  قَالُوْا : أَصْحَابُكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ . قَالَ : وَكَيْفَ لَا يُؤْمِنُ أَصْحَابِي وَهُمْ يَرَوْنَ الْمُعْجِزَاتِ مِنِّي وَأَنَا أُنَبِّئُهُمْ بِمَا أُنْزِلَ عَلَيَّ ؟ وَلَكِنْ أَعْجَبُ النَّاسِ إِيْمَانًا قَوْمٌ يَجِيْؤُنَ مِنْ بَعْدِيْ يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي ، وَيُصَدِّقُوْنِيْ وَلَمْ يَرَوْنِي ، أُولَئِكَ إِخْوَانِي .

Dari Ibnu ‘Abbas radliyallahu Ta’ala ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Apakah kalian tahu; Siapakah yang imannya paling mengherankan?” Para shahabat menjawab; Iman para malaikat wahai Rasulallah. Beliau bersabda: “Bagaimana mungkin para malaikat itu tidak akan beriman, sedangkan mereka menyaksikan setiap perkara secara langsung?” Para shahabat menjawab; Iman para Nabi wahai Rasulallah. Beliau bersabda; “Bagaimana mungkin para Nabi itu tidak akan beriman, sedangkan malaikat Jibril turun kepada mereka dengan membawa risalah dari langit?” Para shahabat menjawab; Iman para shahabatmu wahai Rasulallah. Beliau bersabda: “Bagaimana mungkin para shahabatku tidak akan beriman, sedangkan mereka menyaksikan mu’jizat dariku dan aku senantiasa menyampaikan kepada mereka apa yang di turunkan kepadaku. Akan tetapi orang imannya paling mengherankan adalah kaum yang datang setelahku yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku dan mereka membenarkan risalahku sedangkan mereka tidak pernah melihatku, mereka itu adalah saudaraku”.


HIKAYAT

Pada suatu hari, orang-orang kafir berkumpul di rumah Abu Jahal, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki yang bernama Thariq Ash Shaidalaniy dan berkata; Alangkah mudahnya bagi kita untuk membunuh Muhammad jika kalian setuju dengan perkataanku. Mereka berkata; Bagaimana caranya wahai Thariq? Thariq menjawab; Saat ini Muhammad sedang duduk bersandar ke dinding Ka’bah, jika salah seorang dari kita pergi dan melemparkan batu besar ke arahnya dia pasti mati seketika. Lantas salah seorang dari mereka yang bernama Syihab berdiri dan berkata; Apabila kalian memberi ijin kepadaku, niscaya aku yang akan membunuhnya. Lalu mereka memberinya ijin. Kemudian dia naik ke atas Ka’bah dengan membawa batu besar lantas melemparkannya ke arah Nabi ‘alaihisshalatu wassalam, tiba-tiba keluarlah sebuah batu dari dinding Ka’bah dan menahan batu tersebut di udara hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan pergi dari tempat duduknya, kemudian batu itu jatuh ke tanah dan batu dari dalam dinding Ka’bah itu bergulir ke arah asalnya hingga dinding ka’bah kembali seperti semula sedangkan Syihab menyaksikan dan heran terhadap kejadian itu. Kemudian syihab dan Thariq datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu masuk Islam dan menjadi orang Islam yang baik.

Syihab dan orang-orang yang bersamanya masuk Islam setelah mereka menyaksikan mu’jizat ini. Beriman kepada Nabi Muhammad ‘alaihishshalatu wassalam di akhir zaman adalah paling utamanya tingkatan iman, karena mereka tetap iman dan Islam dari balik kenyataan dengan tanpa melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyaksikan mu’jizatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

الا لا تنال العلم الا بستة

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4