USHFURIYAH 40 HADITS NABAWIY DAN HIKAYAT SHUFI HADITS KE 40


HADITS KE EMPATPULUH

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ وُجُوْهُهُمْ وُجُوْهُ الْآدَمِيِّيْنَ وَقُلُوْبُهُمْ قُلُوْبُ الشَّيَاطِيْنِ وَأَمْثَالُهُمْ كَأَمْثَالِ الذِّئَابِ الضَّوَارِيِّ لَيْسَ فِي قُلُوْبِهِمْ شَيْءٌ مِنَ الرَّحْمَةِ سَفَّاكُوْنَ لِلدِّمَاءِ وَلَا يَرْعَبُوْنَ عَنِ الْقَبِيْحِ إِنْ شَايَعْتَهُمْ قَرِبُوْكَ وَإِنْ تَوَانَيْتَ عَنْهُمْ اِغْتَابُوْكَ وَإِنْ أَمَنْتَهُمْ خَانُوْكَ صِبْيَانُهُمْ غَارِمُوْنَ وَشُبَّانُهُمْ شَاطِرُوْنَ وَشُيُوْخُهُمْ فَاجِرُوْنَ لَا يَأْمُرُ بِمَعْرُوْفٍ وَلَا يَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْإِعْتِزَازُ بِهِمْ ذُلٌّ وَطَلَبُ مَا فِي أَيْدِيْهِمْ فَقْرٌ الْحُكْمُ فِيْهِمْ بِدْعَةٌ الْبِدْعَةُ فِيْهِمْ سُنَّةٌ فَعِنْدَ ذَلِكَ يُسَلِّطُ اللهُ عَلَيْهِمْ شِرَارَهٌمْ ثُمَّ يَدْعُوْ خِيَارُهُمْ فَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ دُعَاءٌ

Dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Akan datang pada akhir zaman suatu kaum yang wajahnya berwajah manusia namun hatinya berhati syaithan, mereka bagaikan serigala yang membahayakan, dalam hati mereka tidak ada rasa kasih sayang sedikitpun, mereka suka pertumpahan darah dan tidak pernah membenci terhadap kejelekan, apabila engkau mengiringinya, mereka akan mendekatimu, apabila engkau tertinggal darinya, mereka akan mencaci makimu, apabila engkau mempercayainya mereka akan menghianatimu, anak-anak kecilnya suka hutang, para pemudanya buruk perbuatannya, orang-orang tuanya hanyut dalam kema’shiyatan dan tidak pernah menyeru kepada kebaikan serta tidak pernah mencegah dari yang munkar, yang mulia mereka anggap hina, menuntut apa yang ada dalam genggaman mereka di anggap faqir, sunnah mereka anggap bid’ah dan bid’ah mereka anggap sunnah, ketika itu telah terjadi maka Allah akan menguasakan mereka kepada orang hina di antara mereka, kemudian orang-orang mulia di antara mereka berdo’a namun do’anya tidak dikabulkan”.

Syaikh Muslim Al ‘Abadani berkata; Telah datang kepada kami wali Shalih Al Muriy, ‘Abdul Wahid bin Zaid, ‘Utbah Al Ghulam dan Salamah Al Aswad lalu mereka berhenti di tepi pantai. Pada suatu malam aku menyiapkan makanan untuk mereka kemudian aku mengundangnya dan mereka datang. Ketika mereka telah tiba aku meletakkan makanan di hadapan mereka, tiba-tiba sang penyeru berseru dari tepi pantai dengan suara yang keras; Celakalah kalian, telah menyibukkan kalian dari urusan akhirat makanan dan kesenangan nafsu yang tiada bermanfa’at. Lantas ‘Utbah Al Ghulam menjerit keras lalu pingsan dan semua kaum menangis. Kemudian Syaikh Muslim Al ‘Abadani mengangkat makanan tersebut dan mereka tidak mencicinya sedikitpun.

Mu’adz bin Jabal radliyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Akan datang atas manusia suatu zaman dimana mereka menjadikan sunnah-sunnahku usang dan mereka selalu memperbaharui bid’ah, barangsiapa yang pada saat itu senantiasa mengikuti sunnah-sunnahku ia akan menjadi asing dan terkucil, barangsiapa yang mengikuti bid’ah orang-orang ia akan mendapatkan 50 teman atau lebih". Shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya; Apakah setelah kami ada orang yang lebih baik dari kami? Beliau menjawab; “Ya”. Mereka bertanya lagi; Apakah orang-orang itu pernah melihat tuan? Nabi ‘alaihishalatu wassalam menjawab; “Tidak”. Mereka bertanya lagi; Apakah wahyu turun kepada mereka? Nabi ‘alaihishalatu wassalam menjawab; “Tidak”. Bagaimanakah keadaan mereka? Tanya mereka. Nabi ‘alaihishalatu wassalam menjawab; “Bagaikan garam dalam air, hatinya lebur bagaikan leburnya garam dalam air”. Bagaimanakah kehidupan mereka? Tanya mereka lagi. Nabi ‘alaihishalatu wassalam menjawab; “Bagaikan set yang berada dalam cuka”. Mereka berkata; Wahai Rasulallah! Bagaimanakah mereka menjaga Agamanya? Nabi ‘alaihishalatu wassalam menjawab; “Bagaikan bara api dalam genggaman, jika di letakkan padam dan jika di pegang ia akan terbakar”.


Penutup;

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات وبشكره تربو النحم وتكثر البركات والصلاة والسلام على سيدنا محمد خاتم النبيين المبعوث بتعريف جلاله والتخويف من عذابه المهين وعلى آله ذوي النفوس الطاهر وأسحابه الذين نقلوا الينا أحواله الباطنة والظاهرة (أما بعد)

Segala puji bagi Allah Dzat yang dengan sebab ni’mat-Nya kebaikan-kebaikan akan sempurna, dengan sebab bersyukur kepada-Nya ni’mat akan bertambah dan barakah akan semakin banyak, shalat dan salam semoga senantiasa tercurahkan atas baginda kita Nabi Muhammad penutup Nabi-Nabi, yang di utus dengan mengajarkan tentang ke Agungan-Nya dan menakut-nakuti dari siksa-Nya yang menghinakan, atas para keluarganya yang memiliki jiwa yang suci dan atas shahabatnya yaitu orang-orang yang mengantarkan hal ahwal beliau kepada kita baik yang dzahir maupun yang bathin.

Selanjutnya; Dengan memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkat petunjuk dan pertolongan-Nya, penerjemahan kitab ‘USHFURIYAH dapat terselesaikan di BENTENG (Bengkulu Tengah) pada hari jum’at setelah ‘ashar bulan Rajab tanggal 19, 1436 H/8 Mei 2015 M. Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjadikan kitab ini bermanfa’at bagi kita semua dan senantiasa memberikan rahmat, maghfirah dan ridla-Nya kepada penyusun kitab ini, penulisnya, kaum muslimin dan muslimat seluruhnya. Amin.



إن تجد فى التركيب والإعراب # عـيـبا فكن مـصلحا بالتـصويب



Tammat
Wallahu ‘A’lam


Alih Bahasa;
Al Faqir Syamsul Arifin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

الا لا تنال العلم الا بستة

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4