USHFURIYAH 40 HADITS NABAWIY DAN HIKAYAT SHUFI HADITS KE 37


HADITS KE TIGAPULUH TUJUH

عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قّالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ فِى مَجْلِسٍ فَلَا يَبْرَحَنَّ حَتَى يَقُوْلَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ إِغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنْ كَانَ فِى مَجْلِسٍ خَيْرٌ كَانَ كَالطَّابِعِ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ فِى مَجْلِسٍ لَغْوٌ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا كَانَ فِى ذَلِكَ الْمَجْلِسِ

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Apabila salah seorang dari kalian duduk di suatu majlis maka janganlah beranjak hingga mengucapkan; “Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka ighfirli watub ‘alayya” (Maha suci Engkau ya Allah, segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali engkau, semoga Engkau mengampuniku dan menerima taubatku). Apabila dalam majlis tersebut terdapat kebaikan maka itu akan menjadi bagaikan setempel dan apabila dalam majlis tersebut terdapat perkara yang sia-sia maka itu akan menjadi kafarat (penebus dosa) bagi apa yang terjadi dalam majlis tersebut”.


HIKAYAT

Pada suatu hari Abu Yazid Al Busthamiy rahmatullahi ‘alaihi bermunajat kepada Tuhannya kemudian hatinya merasa damai, lembut dan akalnya melayang ke ‘Arsy lalu dia berkata dalam hatinya; Ini adalah tempat Nabi Muhammad baginda seluruh utusan ‘alaihishshalatu wassalam, semoga aku menjadi tetangga beliau di dalam surga. Tiba-tiba seruan gha’ib berseru kepadanya; Seorang hamba, fulan Asy Syaikh Al Imam yang berada di negeri ini akan menjadi tetanggamu di dalam surga. Setelah sadar, Abu Yazid Al Busthamiy lantas pergi mencari Asy Syaikh Al Imam berjalan kaki sejauh seratus farsakh (350 mil) atau lebih, dan di negeri itu Abu Yazid Al Busthamiy bertanya tentang syaikh tersebut, lalu orang-orang berkata; Untuk apa tuan bertanya tentang orang fasiq dan peminum khamr, sedangkan tuan adalah orang yang shalih yang tanda-tandanya nampak jelas pada wajah tuan. Mendengar perkataan ini, Abu Yazid Al Busthamiy merasa menyesal, sedih seraya berkata; Barangkali mimpi itu adalah panggilan syaithan. Lalu dia bermaksud untuk pulang ke negerinya, namun dia sempat befikir; Dengan susah payah aku datang kemari dari tempat yang jauh untuk mencarinya, apakah aku harus pulang sebelum melihat wajahnya? Lalu dia bertanya; Dimana rumahnya, dan dimana tempatnya? Mereka menjawab; Dia sekarang sedang berpesta minuman di tempat ini dan ini. Kemudian Abu Yazid Al Busthamiy pergi ke tempat tersebut, lantas dia melihat 40 orang berkumpul di sana sedang minum khamr, sedangkan Asy Syaikh Al Imam sedang duduk di antara mereka. Ketika telah menyaksikan kejadian ini, Abu Yazid Al Busthamiy pergi dengan hati putus asa, lantas Asy Syaikh Al Imam memanggilnya dan berkata; Wahai Abu Yazid Syaikhul Muslimin! Mengapa engkau tidak masuk, engkau datang kepada kami dari tempat yang jauh dengan susah payah karena untuk mencari tetanggamu di dalam surga, namun setelah engkau menemukannya engkau tergesa-gesa hendak pergi dengan tanpa mengucapkan salam, sepatah kata dan tanpa pertemuan?. Abu Yazid Al Busthamiy bingung bercampur heran, di dalam hatinya dia bertanya; Hal ini tidak ada yang tau, bagaimana mungkin dia dapat mengetahuinya? Asy Syaikh Al Imam barkata; Wahai Syaikh! Engkau tidak perlu berfikir dan heran, karena orang yang mengutusmu kemari telah memberitahuku tentang kedatanganmu, masukalah wahai Syaikh dan duduklah bersama kami barang sejenak. Lalu Abu Yazid Al Busthamiy masuk, duduk di sampingnya dan bertanya; Wahai Fulan! Apa maksudnya hal ini? Asy Syaikh Al Imam menjawab; Bukanlah cita-cita luhur bagi seseorang yang ingin masuk surga seorang diri, mereka seluruhnya berjumlah 80 orang yang fasiq, dan aku telah berupaya mencegah 40 orang dari mereka hingga bertaubat, kembali dari kefasikannya, menjadi teman dan tetanggaku di surga, kini dari mereka masih tersisa 40 orang lagi, kamu harus mencegah mereka dari hal semacam ini karena itulah maksud tujuanmu datang kamari. Setelah mereka mendengar perkataan tadi dan tau bahwa orang yang datang itu adalah Abu Yazid Al Busthamiy rahmatullahi ‘alaih, lantas mereka bertaubat hingga seluruhnya menjadi berjumlah 82 orang teman dan tetangga di dalam surga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

الا لا تنال العلم الا بستة

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4