KEUTAMAAN BULAN RAMADLAN KITAB DURRATUN NASHIHIN MAJLIS 04

KEUTAMAAN BULAN RAMADLAN


DURRATUN NASHIHIN
MAJLIS 04


Surat Al Baqarah 186
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (سورة البقرة ١٨٦)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.(Qs. Al Baqarah 186).

 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat”, maksudnya, katakanlah kepada mereka bahwasanya Aku adalah dekat. Ini merupakan perumpamaan kesempurnaan ‘Ilmu-Nya Allah pada semua perbuatan dan perkataan hamba-hamba-Nya, dan juga pengetahuan-Nya tentang hal ahwal mereka dengan orang yang berada ditempat yang dekat dari mereka.
Diriwayatkan bahwa seorang A’raby (Arab dusun) datang kepada Rasulullah dan berkata; Wahai Rasulallah, apakah Tuhan kami dekat, (bila dekat) aku akan berbisik-bisik kepada-Nya? Ataukah (Tuhan kami) jauh, (bila jauh) aku akan memanggil-Nya? Kemudian turunlah ayat ini.

أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ “Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku”, ini adalah penetapan (bahwa Allah adalah) dekat dan juga janji (Allah) pada orang yang berdo’a (bahwa Allah akan) akan mengabulkan do’anya.

فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي “maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)”, yaitu ketika Aku mengajak mereka pada keimanan dan ketha’atan sebagaimana Aku memenuhi kepentingan mereka ketika mereka memohon kepada-Ku.

وَلْيُؤْمِنُوا بِي “dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku”, ini merupakan perintah untuk tetap dan terus menerus beriman.

لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “agar mereka selalu berada dalam kebenaran”, yaitu agar senantiasa mendapatkan kebenaran yang mereka harap-harapkan.  ش nya lafadz “يَرْشُدُونَ  “ boleh dibaca fathah “يُرْشَدُونَ  “ atau dlommah “ يُرْشِدُونَ “.
________________________________

Diriwayatkan dari Anas bin Malik dari Nabi ‘alaihishshalatu wassalam beliau bersabda; “Tidaklah suatu do’a kecuali diantara do’a dan langit terdapat hijab hingga dibacakan shalawat atas Nabi ‘alaihishshalatu wassalam, apabila dibacakan shalawat atasnya, maka tersingkaplah hijab tersebut dan do’a itu akan masuk, namun apabila hal itu tidak dilakukan , maka do’anya akan kembali”.


● HIKAYAH ●
Diceritakan bahwa salah satu dari orang-orang shalih duduk tasyahhud dan lupa tidak membaca shalawat atas Nabi ‘alaihishshalatu wassalam, lalu ia melihat rasulullah dalam mimpinya berdiri dan bertanya; “Kenapa engkau bisa lupa bershalawat kepadaku?” Ia menjawab; Wahai Rasulallah, aku menyibukkan diri dengan memuji Allah dan ber’ibadah kepada-Nya, maka aku lupa bershalawat kepadamu. Nabi ‘alaihishsshalatu wassalam bersabda; “Apakah engkau tidak mendengar sabdaku; Semua ‘amal akan diberhentikan dan semua do’a akan tertahan hingga bershalawat kepadaku, Sekiranya seorang hamba datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan penghuni dunia namun didalamnya tidak ada shalawat untukku, niscaya semua kebaikannya akan ditolak dan tidak diterima walau sedikitpun”.(Zubdah).

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa ‘alaihissalam bermunajat kepada Tuhannya dan berkata; Wahai Tuhanku, apakah Engkau memuliakan seseorang sebagaimana Engkau memuliakanku, dimana Engkau memperdengarkan firman-Mu kepadaku? Allah Ta’ala menjawab; Wahai Musa, sesungguhnya Aku memiliki hamba yang akan Aku keluarkan di akhir zaman, lalu Aku muliakan mereka dengan bulan Ramadlan dan Aku akan menjadi lebih dekat pada mereka daripada kepadamu, sesungguhnya Aku berbicara denganmu dan jarak antara Aku denganmu terdapat 70 ribu hijab, namun apabila ummat Muhammad berpuasa, bila bibirnya menguning dan mukanya pucat, Aku akan menghilangkan hijab tersebut disaat berbuka. Wahai Musa, beruntunglah orang-orang yang haus hatinya dan lapar perutnya di bulan Ramadlan, dan Aku tidak akan membalas mereka selain berjumpa dengan-Ku.
Dianjurkan bagi orang yang ber’akal untuk mengetahui tentang kemuliaan bulan ini dan menjaga hatinya di bulan ini dari shifat hasud dan memusuhi kaum muslimin, selain itu hendaklah ia merasa takut kepada Allah apakah puasanya diterima atau tidak? Karena Allah Ta’ala berfirman; “Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa (takut)”,(Qs. 5: 27). Dan orang-orang yang berpuasa akan bangkit dari kuburnya sedangkan puasa menjemput mereka dengan membawa hidangan, hadiah dan kendi. Dikatakan kepada mereka; Makanlah kalian, kalian benar-benar lapar disaat orang-orang sedang kenyang, minumlah kalian, kalian benar-benar haus disaat orang-orang sedang segar dan istirahatlah kalian. Kemudian mereka makan dan minum, sementara orang-orang masih di penghisapan ‘amal.(Tanbihul Ghofilin).

Diriwayatkan dari ‘Aly bin Abi Thalib radlayallahu Ta’ala ‘anhu ia berkata; Nabi ‘alaihishshalatu wassalam ditanya tentang keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadlan, beliau menjawab; “Pada malam ke;
1.      Seorang mu’min akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.
2.      Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa kedua orang tuanya bila keduanya termasuk orang mu’min.
3.      Malaikat berseru dari bawah ‘Arsy; Mulailah engkau ber’amal, Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.
4.      Mendapatkan pahala seperti membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Furqan.
5.      Allah Ta’ala akan memberinya pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjid Al Haram, Masjid Al Madinah dan Masjid Al Aqsha.
6.      Allah Ta’ala akan memberinya pahala seperti pahala orang yang berthawaf di Baitul Ma’mur dan semua batu dan tanah liat memohonkan ampun untuknya.
7.      Seakan-akan ia berjumpa dengan Nabi Musa dan membantunya berperang melawan fir’aun dan Haman.
8.      Allah Ta’ala akan memberinya seperti apa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihshsalatu wassalam.
9.      Seakan-akan ia ber’ibadah seperti ‘ibadah Nabi ‘alaihishshalatu wassalam.
10.       Allah Ta’ala akan memberinya kebaaikan dunia dan akhirat.
11.       Ia akan keluar dari dunia seperti hari ia dilahirkan dari perut ibunya.
12.       Ia akan datang pada hari kiamat sedangkan wajahnya bagaikan bulan purnama.
13.       Ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kejelekan.
14.      Para malaikat bersaksi untuknya bahwa ia bena-benar mengerjakan shalat Tarawih dan Allah Ta’ala tidak akan menghisabnya kelak pada hari kiamat.
15.      Para malaikat dan malaikat yang memikul Kursy memohonkan ampun untuknya.
16.      Allah Ta’ala akan mencatatnya sebagai orang yang bebas, bebas dari neraka dan bebas masuk sorga.
17.      Mendapatkan pahala seperti pahala para Nabi.
18.      Malaikat berseru; Wahai hamba Allah, sesungguhnya Alla ridla kepadamu dan kepada kedua orang tuamu.
19.      Allah Ta’ala akan mengangkat derajtnya dalam sorga Firdaus.
20.      Mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang mati syahid dan orang-orang shalih.
21.      Allah Ta;ala akan membangunkan untuknya sebuah rumah di sorga terbuat dari cahaya.
22.      Ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesusahan dan kesedihan.
23.      Allah Ta’ala akan membangankan untuknya sebuah kota didalam sorga.
24.      Baginya 24 do’a mustajab.
25.      Allah Ta’ala akan menghilangkan siksa kubur darinya.
26.      Allah Ta’ala akan meninggikan pahalanya selama 40 tahun.
27.      Pada hari kiamat ia akan melewati Shirat seperti kilat menyambar.
28.      Allah Ta’ala akan mengangkat seribu derajat untuknya di sorga.
29.      Allah Ta’ala akan memberinya pahala seperti pahala seribu orang hajji yang diterma.
30.      Allah Ta’ala berfirman; Wahai hamba-Ku, makanlah buah-buahan sorga, mandilah dari mata air Salsabil dan minumlah air dari telaga Kautsar, Aku adalah Tuhanmu dan kamu adalah hamba-Ku”.(Majalis).

Diriwayatkan dari sayyidah ‘A’isyah radliyallahu ‘anha dari Nabi ‘alaihishshalatu wassalam beliau bersabda; “Barangsiapa yang beri’tikaf karena beriman dan mengharap pahala dari Allah Ta’ala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.( خ م  ).

Diriwayatkan dari sayyidah ‘A’isyah radliyallahu ‘anha ia berkata; Nabi beri’tikaf pada 10 malam terkhir dari bulan Ramadlan hingga Allah mewafatkannya. Kemudian istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat yaitu beri’tikaf dirumah-rumah mereka. Karena itu Fuqoha’ berkata; Bagi wanita disunnatkan beri’tikaf di tempat (rumah) nya masing-masing.(Syarhul Masyariq).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

الا لا تنال العلم الا بستة

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4