Pembukaan Kitab Risalah Adabu Sulukil Murid
**************** رسالة ****************
******* آداب سلوك المريد ********
تأليف
الإمام شيخ الإسلام قطب الدعوة والإرشاد
الحبيب عبدالله بن علوي الحداد
الحضرمي الشافعي
رحمه الله تعالى
Kitab; Risalah Adabu Sulukil Murid
Karya;
al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad
Alih
Bahasa; Syamsul Arifin
بسم الله
الرحمن الرحيم
ولا حول ولا
قوة إلا بالله العلي العظيم
Dengan menyebut Nama Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
Tiada daya untuk menghindar dari ma’shiyat dan tiada
upaya untuk berbuat tha’at kecuali dengan pertolongan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar.
قال المؤلف رحمه الله:
الحمد لله الذى يقذف إذا شاء فى قلوب
المريدين لوقعة الإرادة ، فيزعجهم إلى سلوك سبيل السعادة ، التى هى الإيمان
والعبادة ، ومَحوُ كلِّ رسم وعادة ، وصلى الله وسلم على سيدنا محمد سيد أهل
السيادة ، وعلى آله وصحبه السادة القادة. أما بعد:
Berkata penyusun kitab ini semoga Allah merahmatinya;
Segala puji bagi Allah yang berkenan menghempaskan
derajat iradah (kemauan kuat) ke dalam hati setiap murid (pemenempuh jalan
menuju Allah), lalu menggerakkan mereka menempuh jalan keberuntungan yaitu iman
dan ‘ibadah, serta menghapus setiap pola dan adat kebiasaan. Semoga Allah
senantiasa melimpahkan rahmat serta kesejahteraan atas baginda kita Muhammad pemimpin
ahli kepemimpinan, dan atas seluruh keluaga serta shahabatnya yang dipertuan dan
yang menuntun. Selanjutnya;
فقد قال تعالى: "مَنْ كَانَ يُرِيدُ
الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا
لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا ، وَمَنْ أَرَادَ الْآَخِرَةَ
وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ
مَشْكُورًا" (الإسراء ١٨-١٩). والعاجلة هي الدنيا ، فإذا كان المريد لها فضلا
عن الساعي لطلبها مصيره الى النار ، مع اللوم والصغار ، فما أجدر العاقل بالإعراض
عنها ، والإحتراس منها ، والآخرة هي الجنة .
Allah Ta’ala berfirman; “Barangsiapa menghendaki
kehidupan sekarang, maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami
kehendaki bagi orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka
jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan
barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan
sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang
yang usahanya di balasi dengan baik”.(Qs. Al Isra’ 18-19). (Yang di maksud)
“kehidupan sekarang” yaitu duniawi, maka apabila seorang murid (pemenempuh
jalan menuju Allah) menghendaki duniawi, lebih-lebih berusaha untuk mencarinya,
maka tempat kembalinya adalah ke neraka, tercela serta hina, maka sepantasnya
orang-orang yang ber’akal berpaling dan menjaga diri darinya. Dan (yang di
maksud) “kehidupan akhirat” ialah surga.
ولا يكفى فى حصول الفوز بها الإرادة فقط بل
هي مع الإيمان والعمل الصالح المشار إليه بقوله تعالى: " وَسَعَى لَهَا
سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ"، والسعي المشكور هو العمل المقبول المستوجب
صاحبُه المدحَ والثناء والثواب العظيم الذى لا ينقضى ولا يفنى بفضل الله ورحمته ،
والخاسر من كل وجه من المريدين للدنيا الذى يتحقق فى حقه الوعيدُ المذكور فى الآية
هو الذى يريد الدنيا إرادةً ينسى فى جنبها الآخرة فلا يؤمن بها ، أو يؤمن ولا يعمل
لها ، فالأول كافر خالد فى النار ، والثانى فاسق موسوم بالخسار .
Akan tetapi di dalam meraih keberuntungan akhirat
tidak cukup hanya dengan kemauan saja, tapi harus di sertai dengan iman dan
‘amal shalih sebagaimana yang telah di tunjukkan dalam firman Allah Ta’ala; “dan
berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min”.
sedangkan (yang di maksud) “usaha yang di balas dengan baik” ialah ‘amal yang
di terima yang pelakunya pantas mendapatkan pujian, sanjungan dan pahala yang
besar yang tidak pernah berakhir dan tidak pernah habis berkat karunia dan
rahmat-Nya. Adapun orang yang rugi dari segala arah yaitu orang-orang yang
menghendaki duniawi yang ancaman tentangnya dengan jelas di sebutkan dalam ayat
tersebut, ia adalah orang yang menghendaki duniawi di samping melupakan akhirat
serta tidak beriman dengannya, atau beriman, namun ia tidak ber’amal untuk
akhirat, maka yang pertama adalah orang kafir yang selama-lamanya berada dalam
neraka dan yang ke dua adalah orang fasiq yang di tandai dengan menderita
kerugian.
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إنما
الأعمال بالنيات ، وإنما لكل امرئ ما نوى ، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته
إلى الله ورسوله ، ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما
هاجر إليه".
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Sesungguhnya
tiap-tiap ‘amal tergantung dengan niyatnya, dan sesungguhnya bagi tiap
seseorang akan mendapatkan apa yang di niyatkannya, barangsiapa yang hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya,
dan barangsia yang hijrahnya untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang
hendak di nikahinya, maka hijrahnya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang di
niyatkannya”.
أخبر صلى الله عليه وسلم انه لا عمل إلا عن
نية ، وان الإنسان بحسب ما نوى يثاب ويجزى إن خيرا فخير وإن شرا فشرٌ ، فمن حسُنت
نيته حسُن عمله لا محالة ، ومن خبثت نيته خبث عمله لا محالة ، وإن كان فى الصورة
طيبا كالذى يعمل الصالحات تصنُّعا للمخلوقين .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah
mengabarkan bahwa tidak ada ‘amal kecuali di sertai dengan niyat, dan seseorang
akan di ganjar dan di balas sesuai dengan apa yang di niyatkannya, jika
(niyatnya) baik, maka balasannya pun baik dan jika jelek, balasannya pun jelek,
dan barangsiapa yang baik niyatnya, pasti ‘amalnya baik dan barangsiapa yang
jelek niyatnya, pasti ‘amalnya jelek sekalipun bentuknya baik seperti orang
yang ber’amal shalih karena berpura-pura terhadap makhluk.
وأخبر عليه الصلاة والسلام أن من عمل لله
تعالى على وفق المتابعة لرسول الله صلى الله عليه وسلم كان ثوابه على الله وكان
منقلبُه إلى رضوان الله وجنته ، فى جوار الله وخيَرتِه ، وان من قصد غير الله وعمل
لغير الله كان ثوابه وجزاؤه عند من تصَنَّع له وراءى له ممن لا يملك له ولا لنفسه
ضرا ولا نفعا ولا موتا ولا حياتا ولا نشورا .
Dan Nabi ‘alaihishshalatu wassalam mengabarkan bahwa
barangsiapa yang ber’amal karena Allah Ta’ala, cocok dalam mengikuti
Rasulullalh shallallahu ‘alaihi wasallam, maka pahalanya ada pada tanggungan
Allah, kembalinya kepada ridla dan surga Allah, dan berada dalam perlindungan
dan pilihan Allah. Dan barangsiapa yang menuju selain Allah dan ber’amal karena
selain Allah, maka pahala dan balasannya ada pada orang yang ia berpura-pura dan
pamer kepadanya yaitu orang yang tidak dapat memberi ke mudlaratan dan ke
manfa’atan kepadanya dan kepada dirinya sendiri, tidak pula memiliki kuasa
untuk mematikan, menghidupkan dan membangkitkan.
وخص الهجرة عليه الصلاة والسلام من بين سائر
الأعمال تنبيها على الكل بالبعض لأن من العلوم عند أولى الأفهام أن الإخبار ليس
خاصا بالهجرة بل هو عام فى جميع شرائع الإسلام .
Dan Nabi ‘alaihishshalatu wassalam menghususkan
“Hijrah” di antara semua ‘amal karena mengingatkan atas semua (‘amal) dengan
sebagiannya, sebab sebagian dari beberapa ‘ilmu menurut orang-orang yang
memiliki kefahaman bahwa khabar tersebut tidak khusus hanya untuk hijrah saja,
bahkan itu umum mencakup seluruh syari’at Islam.
ثم أقول: إعلم أيها المريد الطالب ، والمتوجه
الراغب أنك حين سألتنى أن أبعث إليك شيء من الكلام المنسوب إليّ لم يحضرني منه ما
أراه مناسبا لما أنت بسبيله . وقد رأيت أن أقيّد فصولا وجيزة تشمل على شيء من آداب
الإرادة بعبارة سلسة ، واللهَ أسأل أن ينفعني وإياك وسائرَ الإخوان بما يورده عليّ
من ذلك ويوصله إليّ مما هنالك ، فهو حسبى ونعم الوكيل .
Kemudian aku berkata; Ketahuilah wahai murid (penempuh
jalan menuju Allah) yang mencari (keselamatan), yang menghadap dan cinta (kepada
Allah) bahwa sesungguhnya ketika kamu memintaku untuk mengirimkan kepadamu
suatu perkataan yang di nisbatkan kepadaku, tidak hadir kepadaku sesuatu yang
aku pikir pantas bagi perkara yang kamu berada di jalannya. Aku hanya berpikir
akan merangkai beberapa fasal yang ringkas yang mencakup adab-adab derajat
“iradah” dengan ‘ibarat yang lembut. Dan aku memohon kepada Allah semoga Dia
memberi manfa’at kepadaku dan kepadamu juga kepada seluruh ikhwan dengan apa
yang di datangkannya kepadaku dari sana dan apa yang di sampaikannya dariku di
sana. Dialah Allah yang mencukupiku dan Allah adalah sebaik-baik Penolong.
Komentar
Posting Komentar