Peringatan Seputar Angan-angan kosong
Kitab Risalah al-Mudzakarah
Ma'al Ikhwan al-Muhibbin Min Ahlil Khair Wad Din
Lil Imam al-Habib Abdullah al-Haddad
فَصْل: ( في
التحذير من طول الأمل )
Fasal
Tentang; Peringatan Seputar Angan-angan kosong
وأما طول الأمل : فهو مذموم جداً، بل هو الذي
يدعو إلى خراب الآخرة وعمار الدنيا،
Adapun
angan-angan kosong, adalah suatu sifat yang sangat tercela, bahkan ia dapat
menghancurkan akhiratnya dan meramaikan dunianya.
وقد قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: (( ينجو أوَّلُ هذه
الأمة بالزهد في الدنيا وقصر الأمل، ويهلك آخرها بالحرص وطول الأمل)).
Rasulullah
Shalallahu alaihi wa alihi wasalam bersabda;
“Golongan
pertama umat ini selamat karena barlaku zuhud terhadap dunia dan pendek angan-angan,
sedangkan golongan terakhir umat ini akan celaka karena rakus terhadap dunia
dan karena angan-angan kosong”.
وقال عليه الصلاة والسلام: ((من الشقاء أربع:
جمود العين، وقسوة القلب، والحرص، وطول الأمل)).
Nabi
‘alihishshalatu wassalam bersabda;
“Empat
hal yang mengakibatkan celaka; Mata yang beku, hati yang keras, tama’ dan
angan-angan kosong”.
ومن دعائه عليه الصلاة والسلام: ((أعوذ بك من
كل أملٍ يلهيني)).
Sebagian
dari doa Nabi ‘alihishshalatu wassalam adalah;
“Aku
berlindung kepada-Mu dari segala angan-angan yang dapat melalaikanku”.
وقال علي كرم الله وجهه: " أخوف ما أخاف
عليكم اتِّباع الهوى وطول الأمل.
Imam
‘Aly Karramallah Wajhah berkata; “Perkara yang paling aku takutkan atas kalian
adalah menuruti hawa nafsu dan angan-angan kosong”.
أما اتِّباع الهوى فيصدُّ عن الحق، وأما طول
الأمل فينسي الآخرة".
Adapun
menuruti hawa nafsu, ia akan mencegah seseorang dari perbuatan yang benar,
sedangkan angan-angan kosong dapat melalaikan seseorang dari akhirat”.
ومن المأثور: من طال أمله ساء عمله .
Sebagian
riwayat mengatakan; “Barangsiapa yang panjang angan-angannya maka buruklah ‘amalnya”.
فطول الأمل عبارة عن استشعار طول البقاء في
الدنيا. وهو دالّ من صاحبه على فرط الحماقة ونهاية الغباوة ؛ فإنه قد ضيَّع الحزمَ
وتَمَسَّك بالوهم،
Yang
di maksud dengan angan-angan kosong adalah; Ungkapan dari perasaan seseorang
yang memberikan kesan bahwa ia akan hidup selama-lamanya di dunia, hal ini
menunjukkan bahwa orang memiliki angan-angan kosong berada di puncak kebodohan
dan ketololan, karena ia benar-benar menghilangkan kemantapan hati dan
berpegang teguh pada khayalan yang tiada berarti.
ولو قِيلَ له مساءً : هل تثق بالبقاء إلى
الصباح ؟ أو صباحاً : هل تثق بالبقاء إلى المساء ؟ لقال : لا. ثم هو يعمل
لدنياه عمل من لا يموت، حتى لو أنه أُخبر أنه يُخَلَّد في الدنيا لم يجد موضعاً للزيادة
على ما هو عليه من الحرص والرغبة في الدنيا.
Jika
ia ditanya di waktu sore; “Apakah kamu yakin bahwa kamu akan tetap hidup sampai
esok?” Atau di waktu pagi; “Apakah kamu yakin bahwa kamu akan tetap hidup
sampai sore?”. Pasti ia akan menjawab; “Tidak”. Sementara ia masih saja mengerjakan
pekerjaan duniawinya bagaikan orang yang tidak akan mati, sehingga tidak ada
tempat untuk tambahan atas ketamakan yang ada padanya dan kecintaannya terhadap
dunia.
فمن أعظم حماقة مِمَّن هذه صفته ؟
Maka,
siapakah yang lebih bodoh daripada orang yang sifatnya demikian?
ثم ان طول الأمل أصل لجملة من سيئات الأخلاق
والأعمال التي تثبط عن الطاعة، وتدعو إلى الوقوع في المعصية، مثل الحرص والبخل وخوف
الفقر.
Sesungguhnya
angan-angan kosong adalah sumber dari berbagai macam perilaku yang jelek dan
perbuatan yang jauh dari ketha’atan, bahkan dapat mendorong seseorang
terjerumus dalam kema’shiyatan, seperti sikap tamak, pelit dan takut miskin.
ومن أعظمها قبحاً الاستئناس بالدنيا ، والأخذ
في عمارتها، والسعي لجمع حطامها،
Prilaku
paling buruk yang bersumber dari sifat tersebut adalah merasa senang dengan harta
duniawi, bersungguh-sungguh dalam mema’murkan dan berusaha keras untuk
mengumpulkannya.
وقد قال عليه الصلاة والسلام: (( بُعِثْتُ
لخراب الدنيا، فمَن عمرها فليس مني)).
Nabi
‘alaihiashshalatu wassalam bersabda;
“Aku
diutus untuk menghancurkan harta dunia, maka barangsiapa yang mema’murkannya ia
bukan dari golonganku”.
وعن طول الأمل يكون التسويف، وهو العقيم الذي
لا يَلِدُ خيراً قطُّ. يقال إن أكثر صياح أهل النار من سوف، فلا يزال المسوّف
يتثاقل عن الطاعات ويؤخر التوبة عن السيئات حتى ينزل به الموت؛ فيقول: { رَبِّ
لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ
الصَّالِحِينَ }[المنافقون: ١٠]،
Dan prilaku
yang bersumber dari angan-angan adalah menunda-nunda, yaitu sikap mandul yang
sama sekali tidak dapat melahirkan kebaikan apapun. Di katakan; Sesungguhnya
kebanyakan jeritan penghuni neraka adalah disebabkan oleh sikap menunda-nunda,
maka orang yang suka menunda-nunda tida henti-hentinya merasa berat untuk
menjalankan ketha’atan dan mengakhirkan taubat dari keburukan-keburukan hingga
ajal datang menjemputnya; “lalu ia berkata; Wahai Tuhanku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih? ”.(Qs. Al-Munafiqun: 10).
فيقال له: {وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً
إِذَا جَاء أَجَلُهَا}[المنافقون:١١]،
Maka
dikatakan kepadanya;
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya”.( Qs. Al-Munafiqun: 11).
{أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ
فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءكُمُ النَّذِيرُ، فذوقوا فما للظالمين من نصير}[فاطر:
٣٧].
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam
masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak)
datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (‘adzab Kami) dan tidak
ada bagi orang-orang yang dzalim seorang penolongpun”.(Qs. Faathir: 37).
فيخرج من الدنيا بخسارة لا آخر لها، وندامة
لا انتهاء لها؛ فقصّر يا أخي أملك ! وليكن أجلك نصب عينيك، وأملك وراء ظهرك.
Maka
ia keluar dari dunia ini dengan membawa kerugian yang tiada batasnya, dan
penyesalan yang tiada akhirmya, oleh karena itu pendeklah angan-anganmu wahai saudaraku!
Dan jadikanlah ajalmu selalu berada di depan kedua matamu dan angan-anganmu
berada di balik punggungmu.
واستعن على ذلك بالإكثار من ذكر هادم اللذات
ومفرق الجماعات، وتفكر فيما اندرج أمامك من المعارف والقربات. واستشعر فرب الموت
فإنه أقرب غائب ينتظر، وكن مستعداً له متخوّفاً هجومه في جميع الحالات.
Jadikanlah
sebagai penolong atas hal tersebut banyak-banyak menginngat pemutus keni’matan
dan pemisah kesatuan yaitu kematian, berfikirlah tentang orang-orang yang kamu
kenal dan kerabatmu-kerabatmu yang telah pergi mendahuluimu, rasakanlah
dekatnya kematian karena sesungguhnya ia paling dekat-dekatnya perkara ghaib
yang din anti-nanti kedatanyannya, dan jadilah kamu orang yang bersiap-siap
untuk menghadapinya, merasa takut akan kedatangannya di setiap keadaan.
وقد كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: ((والذي نفسي
بيده ما رفعت طرفي وظننت أني اخفضه حتى أُقْبَضَ، ولا أكلت لقمة فظننت أني أسيغها
حتى أغص بها من الموت)) ... الحديث،
Dan Rasulullah
Shalallahu alaihi wa alihi wasallam bersabda;
“
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah aku mengangkat pandanganku
sedangkan aku mengira bahwa aku dapat menurunkannya sebelum nyawaku dicabut,
dan tidaklah aku makan sesuap makanan pun sedangkan aku mengira bahwa aku dapat
menelannya sebelum makanan itu tertahan di kerongkonganku karena kematian”.
وربما ضرب عليه السلام بيده على الحائط
للتيمم، فيقال له: إن الماء منك قريب، فيقول: لا أدري لعلي لا أبلغه.
Terkadang
Nabi ‘alaihishshalatu wassalam memukulkan tangannya pada sebuah dinding untuk
bertayammum, lalu dikatakan kepada beliau; ‘Sesungguhnya air dekat darimu’,
beliau menjawab; “Aku tidak tahu boleh jadi aku tidak dapat mencapainya”.
وكان الصديق رضي الله عنه ينشد:
كل امرىء مصبح في أهلِهِ # والموت أدنى من
شِراكِ نعلِهِ
Abu
Bakar Ash-Shiddiq radliyallahu ‘anh bersenandung;
Semua orang menghadapi keluarganya dipagi hari # Sementara kematian
lebih dekat dari tali sandalnya
قال حجة الإسلام - رحمه الله -: اعلم أن الموت لا
يهجم في وقتٍ مخصوص وحال مخصوص وسنّ مخصوص ولابُدَّ من هجومه، فالاستعداد له أولى
من الاستعداد للدنيا.
Hujjatul
Islam Imam al Ghazali berkata; “Ketahuilah bahwa kematian tidaklah datang pada
waktu tertentu, pada keadaan tertentu atau pada usia tertentu, yang jelas ia
pasti datang, maka bersiap-siap untuk menghadapinya adalah lebih utama dari
pada bersiap-siap untuk menghadapi dunia”.
Komentar
Posting Komentar