Peringatan Seputar Lemahnya Keimanan
Kitab Risalah al-Mudzakarah
Ma'al Ikhwan al-Muhibbin Min Ahlil Khair Wad Din
Lil Imam al-Habib Abdullah al-Haddad
Ma'al Ikhwan al-Muhibbin Min Ahlil Khair Wad Din
Lil Imam al-Habib Abdullah al-Haddad
فَصْل: (في
التحذير من ضعف الإيمان)
Fasal
Tentang; Peringatan Seputar Lemahnya Keimanan
وأما ضعف الإيمان : فهو بلية عظيمة، وخلة
ذميمة تنشأ عنها أمور مذمومة: مثل ترك العمل بالعلم، وترك الأمر بالمعروف والنهي
عن المنكر، والأماني فى المغفرة بلا سعي لها، والاهتمام بالرزق وخوف الخلق إلى غير
ذلك من الأخلاق المشؤومة، وعلى قدر إيمان العبد يكون امتثاله للأمر واجتنابه
للنهي.
Adapun
lemahnya keimanan, ia merupakan bencana yang teramat besar, dan sifat tercela
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang tercela, seperti meninggalkan mengam’alkan
‘ilmu, meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar, mengharapkan ampunan Allah Ta’ala
tanpa disertai usaha untuk memperolehnya, merasa khawatir dengan masalah rizki,
dan takut terhadap manusia serta sifat-sifat tercela lainnya. Dan atas kadar
keimanannyalah seorang hamba dapat mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya.
وأدل دليل على ضعف إيمانه تركه للموافقات وارتكابه
للمخالفات. فعلى كل مؤمن أن يسعى في تقوية إيمانه.
Bukti
paling kuat yang menunjukkan atas kelemahan imannya adalah ia meninggalkan
hal-hal yang diperintahkan dan melakukan perbuatan yang di larang. Maka bagi
setiap mu’min hendaknya berusaha untuk memperkuat keimanannya.
والأمور التي يقوى بها الإيمان ويزيد ثلاثة:
أحدها: أن يصغي بسمعه إلى الآيات والأخبار
التي فيها ذكر الوعد والوعيد وأمور الآخرة، وإلى قصص الأنبياء وما أُيِّدوا به من
المعجزات، وما حلَّ بمعانديهم من المثلات، وإلى ما كان عليه السلف الصالح من
الزهادة في الدنيا والرغبة في الآخرة؛ وإلى غير ذلك من الأدلة السمعية.
Adapun
langkah-langkah yang dapat memperkuat dan menambah keimanan ada tiga, yaitu;
1. Mendengarkan dengan seksama ayat-ayat dan hadits-hadits yang
mengingatkan terhadap janji dan ancaman Allah Ta’ala serta perihal akhirat,
kisah-kisah para Nabi dan mu’jizat-mu’jizat yang memperkuat mereka, tentang beramacam-macam
contoh siksa yang terjadi pada orang-orang terdahulu sebab mereka menentangnya,
dan meneladani kehidupan para salafush shalihin yang meninggalkan kemewahan
duniawi (zuhud) dan cinta akhirat, serta petunjuk-petunjuk lain yang dapat di
dengar dari para ‘ulama.
الثاني: أن ينظر بعين الاستبصار والاستدلال
إلى ملكوت السموات والأرض وما بينهما من عجائب الآيات وبدائع المصنوعات.
2. Memandang dengan pandangan yang arif-bijaksana dan mengambil
pelajaran terhadap kerajaan langit dan bumi, terhadap keajaiban-keajaiban tanda
kebesaran Allah Ta’ala serta keindahan-keindahan ciptaan-Nya yang ada di
dalamnya.
الثالث: أن يواظب على العمل بالصالحات ويحترز
من الوقوع في المعاصي والسيئات، فإن الإيمان قول وعمل، يزيد بالطاعة ويقلُّ
بالمعصية.
3. Tekun ber’amal dengan ‘amal-‘amal shalih dan menjaga diri agar
jangan sampai terjerumus kedalam perbuatan ma’shiyat atau perbuatan buruk
lainnya. Karena iman
merupakan perpaduan antara ucapan dan perbuatan, dan iman bisa bertambah dengan
berbuat tha’at dan bisa berkurang dengan berbuat ma’shiyat
.
وكلُّ هذه المذكورات يزيد بها الإيمان ويقوى
بها الإيقان، والله المستعان.
Semua
yang telah di sebutkan ini adalah untuk menambah keimanan dan memperkuat
keyakinan. Hanya kepada Allah Ta’ala tempat memohon pertolongan. Dan hanya
Allah sajalah tempat memohon pertolongan.
Komentar
Posting Komentar