Peringatan Seputar Sifat Riya’ (Pamer)
Ma'al Ikhwan al-Muhibbin Min Ahlil Khair Wad Din
Lil Imam al-Habib Abdullah al-Haddad
فَصْل : ( في
التحذير من الرِّياء )
Fasal
Tentang; Peringatan Seputar Sifat Riya’ (Pamer)
وإيَّاك والرياء فإنه يحبط العمل ويبطل
الثواب ، ويوجب المقت والعقاب ، وقد سمَّاه رسول الله صلَّى الله عليه وسلَّم
الشركَ الأصغرَ .
Janganlah
sekali-kali kamu berlaku riya’, karena riya’ dapat menyia-nyiakan ‘amal,
membathalkan pahala, dan mendatangkan murka serta hukuman Allah Ta’ala. Sungguh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menamakannya; Syirik yang kecil.
وفي الحديث عنه صلَّى الله عليه وسلَّم : ((
اول خلق الله تُصلَى بهم النار يوم القيامة ثلاثة : رجل قرأ القرآن ليُقالَ أنه
قارئ ، ورجل استُشْهِدَ وما قاتل إلا ليُقالَ إنه جَرِيْءٌ ، ورجل له مال تصدَّق
منه صدقة ليقال إنه جواد)) الحديث مختصر بمعناه .
Disebutkan
dalam sebuah hadits shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam;
“Makhluk Allah
yang pertama kali akan dimasukkan kedalam neraka kelak pada hari kiamat ada
tiga, yaitu;
1. Orang yang membaca Al-Quran agar dikatakan bahwa ia adalah orang
yang pandai membaca.
2. Orang yang yang mati syahid, namun ia tidaklah berperang melainkan
agar dikatakan bahwa ia adalah seorang pemberani.
3. Orang yang di beri keluasan harta kemudian ia mensedekahkannya agar
dikatakan orang yang dermawan…”. Al Hadits secara ringkas.
والرياء عبارة عن طلب المنزلة عند الناس بعمل
يُتقرَّب بمثله إلى الله تعالى، كالصلاة والصيام ،
Riya’
adalah suatu ungkapan dari mencari kedudukan di sisi manusia dengan
meng’amalkan semacam ‘amalan yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala, seperti shalat dan puasa.
فإذا احسستَ من نفسك بالرياء فلا تطلبنَّ
الخلاص منه بترك العمل ، فتكون قد أرضيت الشيطان ؛ بل عليك أن تنظر، فكلُّ عمل لا
تستطيع أن تعمله إلا حيث يراك الناس ؛ كالحج والجهاد وطلب العلم وصلاة الجماعة وما
جرى مجرى ذلك ؛ فعليك أن تفعله ظاهراً كما أمرك الله ، وجاهد نفسك واستعن بالله ،
Dan apabila kamu merasa bahwa pada dirimu terdapat
riya’, maka janganlah mengambil tindakan agar kamu terbebas darinya dengan cara
meninggalkan ‘amal tersebut, sebab demikian itu sama halnya kamu membuat syaithan
gembira, akan tetapi hendaknya kamu memandang bahwa setiap ‘amal tidak akan
mampu engkau kerjakan kecuali orang-orang pasti melihatmu, seperti hajji, jihad, menuntut ‘ilmu, shalat berjama’ah, dan
‘amal-‘amal yang semisal dengannya, maka kamu mengerjakannya sebagaimana yang
Allah Ta’ala perintahkan kepadamu, perangilah hawa nafsumu dan memohonlah
pertolongan kepada Allah Ta’ala.
وأما ما لا يكون من الأعمال بهذه المثابة؛
كالصيام والقيام والصدقة والتلاوة ؛ فعليك في مثل هذه الأعمال بالمبالغة في
كتمانها ؛ فإنَّ فعلها في السَّرِ أفضل مطلقاً ، إلا لمَن أمنَ الرياء وأمَّل
الاقتداء وكان من أهله .
Adapun ‘amal yang tidak sejenis dengan ‘amal-‘amal di atas seperti puasa, menegakkan
‘ibadah di malam hari, sedekah dan
membaca Al-Quran, maka hendaklah kamu meng’amalkan ‘amal-‘amal semacam ini
dengan melebih-lebihkan di dalam menyembunyikannya, karena sesungguhnya menng’amalkan
‘amal-‘amal
semacam ini dalam keadaan sembunyi-sembunyi adalah lebih utama secara mutlak
kecuali bagi orang yang aman dari riya’ dan berharap agar di ikuti oleh orang
lain dan ia termasuk ahlinya.
Komentar
Posting Komentar