Dunia Adalah Musuh Dan Rizki Telah Di Atur Oleh-Nya Kitab Risalah Adabu Sulukil Murid Fasal 12
Kitab
Risalah Adabu Sulukil Murid
Risalah Adabu Sulukil Murid
"فصل"
قد يبتلى المريد بالفقر والفاقة وضيق المعيشة فينبغي له ان يشكر الله على ذلك ويعده من اعظم النعم لان الدنيا عدوة والله يقبل بها على اعدائه ويصرفها عن اوليائه,
قد يبتلى المريد بالفقر والفاقة وضيق المعيشة فينبغي له ان يشكر الله على ذلك ويعده من اعظم النعم لان الدنيا عدوة والله يقبل بها على اعدائه ويصرفها عن اوليائه,
“Fasal”
Seorang
murid (penempuh jalan menuju Allah) terkadang diuji dengan kefakiran,
kemiskinan, dan kesempitan perekonomian, ketika demikian seyogyanya ia tetap
bersyukur akan hal itu dan menganggapnya termasuk sebagian dari ni’mat yang
sangat besar. Karena dunia merupakan musuh, dan Allah memberikannya pada para
musuh-Nya dan memalingkannya dari para kekasih-Nya.
فليحمد الله الذي شبهه بأنبيائه واوليائه وعباده الصالحين, فلقد كان
سيد المرسلين وخير الخلق اجمعين محمد صلى الله عليه وسلم يربط حجرا على بطنه من
الجوع,
وقد يمر شهران او اكثر ما توقد في بيته نار لطعام ولا غيره انما يكون
على التمر والماء, ونزل به ضيف فارسل الى ابياته التسع فلم يوجد فيها ما يطعمه
الضيف.
Hendaknya
ia memanjatkan puji syukur kepada Allah (ketika ujian seperti itu), karena Allah
menyerupakannya dengan para Nabi, kekasih serta hamba-Nya yang shalih. Sungguh bagindanya
para utusan dan sebaik-baik seluruh manusia yaitu Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam telah mengikatkan batu pada perutnya karena lapar, terkadang berlalu
selama dua bulan atau lebih di dalam rumahnya tidak di nyalakan api untuk
memasak makanan atau lainnya (tidak ada makanan), yang ada hanyalah air dan kurma.
Bahkan pernah ada tamu, lalu beliau mengutus seseorang untuk pergi ke sembilan
rumahnya, namun di sana tidak di tamukan makanan sedikitpun untuk menyuguh tamu
tersebut.
ومات يوم مات ودرعه مرهونة عند يهودي في اصوع من شعير وليس في بيته ما
يأكله ذو كبد كف شعير, فليكن قصدك ايها المريد وهمتك من الدنيا خرقة تستر بها
عورتك, ولقمة تسد بها جوعتك من الحلال فقط.
Pada
hari dimana beliau wafat, baju perangnya digadaikan pada orang Yahudi untuk
mendapatkan beberapa sha’ gandum, di dalam rumahnya tidak terdapat apapun yang
dapat di makannya. Wahai murid, hendaknya maksud dan cita-citamu dari dunia
adalah secarik kain untuk menutupi ‘auratmu dan sesuap saja dari perkara halal
yang dapat menahan rasa laparamu.
واياك السم القاتل, وهو ان تشتاق الى التنعم بالدنيا وترغب في التمتع
بشهواتها وتغبط المتنعمين بها من الناس, فسوف يسألون عن نعيمها ويحاسبون على ما
اصابوه وتمتعوا به من شهواتها.
Takutlah
engkau pada racun yang mematikan, yaitu engkau rindu pada keni’matan duniawi dan
engkau senang meni’mati keni’matan-keni’matan dunia, dan engkau cemburu pada
orang yang bersenang-senang dengan dunia, sungguh kelak mereka akan dimintai
pertanggung jawaban atas keni’matan dunia, dan mereka akan dihisab atas apa
yang mereka terima dan mereka ni’mati berupa keni’matan dunia.
ولو انك عرفت المشاق التي يقاسونها والغصص التي يتجرعونها والغموم
والهموم التي في قلوبهم وصدورهم في طلب الدنيا وفي الحرص علي تنميتها والاعتناء
بحفظها, لكنت ترى ذلك يزيد بأضعاف كثيرة على ما هم فيه من لذة التنعم بالدنيا ان
كانت ثم لذة,
Sungguh
seandainya engkau mengetahui kesusahan-kesusahan yang mereka terima karena
dunia, dan hal yang mereka telan dan membuatnya tercekik karena dunia, serta
kesedihan dan keprihatinan yang ada pada hati dan dada mereka dalam mencari
dunia dan ketamakan dalam meningkatkan perolehan dunia, serta kepayahan mereka
dalam merawat dan menjaga dunia, niscaya engkau akan melihat bahwa semua itu
akan semakin berlipat-lipat dengan bertambahnya keni’matan dunia yang ada pada
mereka kalau pun di sana ada keni’matan.
ويكفيك زجيرا عن محبة الدنيا ومزهدا فيها قوله تعالى: ولولآ ان يكون
الناس أمة واحدة لجعلنا لمن يكفر بالرحمن لبيوتهم سقفا من فضة ومعارج عليها يظهرون
، ولبيوتهم ابوابا وسررا عليها يتكئون ، وزخرفا وان كل ذلك لما متاع الحياة الدنيا
والآخرة عند ربك للمتقين.
Cukuplah
bagimu firman Allah Ta’ala sebagai kendali dari mencintai dunia dan agar zuhud
selama hidup di dunia, yaitu; “Dan Sekiranya bukan karena hendak menghindari
manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi
orang-orang yang kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah loteng- loteng perak bagi
rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya. Dan (kami
buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula)
dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya. Dan (kami buatkan pula)
perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). dan semuanya itu tidak lain
hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu
adalah bagi orang-orang yang bertakwa”.(Qs. Az Zukhruf 33-35).
وقول رسول الله صلى الله علسه وسلم: الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر,
ولو كانت تزن عند الله جناح بعوضة ما سقي كافرا منها سربة ماء. وانه سبحانه منذ
خلقها ما نظر اليها.
Dan
juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Dunia adalah penjara bagi
orang-orang mumin dan surga bagi orang-orang kafir, seandainya dunia itu
seberat sayap nyamuk disisi Allah niscaya Allah tidak akan memberi minum barang
seteguk pun kepada orang kafir”.
Dan
sesungguhnya Allah subhanahu wa Ta’ala semenjak menciptakan dunia tidak pernah
melihatnya.
واعلم ان الرزق مقدر و مقسوم فمن العباد من بسط له و وسع له, ومنهم من
ضيق عليه وقتر, حكمة من الله.
فان كنت ايها المريد من المقتر عليهم فعليك بالصبر والرضا والقناعة
بما قسم لك ربك,
Ketahuilah
wahai murid, bahwa rizqi itu telah di tentukan telah terbagi-bagi, sebagian
dari hamba-hamba Allah ada yang diberi kelapangan dan keluasan rizki, tetapi
ada juga dari mereka yang diberi kesempitan dan kekurangan rizki, hal itu
merupakan hikmah dari Allah. Wahai murid, jika engkau termasuk orang yang serba
kekurangan dalam urusan rizqi, hendaklah engkau senantiasa bersabar, ridla dan
qana’ah (merasa puas) dengan apa yang telah dibagikan Tuhanmu kepadamu.
وان كنت من الموسع عليهم فأصِب كفايتك وخذ حاجتك مما في يدك واصرف ما
بقي في وجوه الخير وسبل البر.
Dan
jika engkau tergolong orang yang diberi keluasan rizqi, maka luruskanlah
(tentukanlah) batas kecukupanmu lalu cukupilah kebutuhanmu dengan rizqi yang
ada di tanganmu, kemudian salurkanlah sisanya pada jalan kebaikan.
واعلم انه لا يتعين علي الانسان اذا اراد الدخول في طريق الله ان يخرج
من ماله ان كان له مال او يترك حرفته او تجارته ان كان محترفا او متجرا بل الذي
يتعين عليه تقوى الله فيما هو فيه والاجمال في الطلب بحيث لا يترك فريضة ولا
نافلة, ولا يقع في محرم ولا فضول لا تصلح الاستعانة به في طريق الله. فان علم
المريد انه لا يستقيم قلبه ولا يسلم دينه الا بالتجرد عن المال والاسباب البتة
لزمه ذلك, فان كان له ازواج او اولاد تجب نفقتهم وكسوتهم لزمه القيام بذلك, والسعي
له فان عجز عن ذلك عجزا يعذره الشرع فقد خرج من الحرج وسلم من الاثم.
Ketahuilah
wahai murid, tidak menjadi ketentuan bagi seorang manusia ketika hendak
memasuki jalan menuju Allah itu harus meninggalkan hartanya jika ia adalah
orang yang memiliki harta, atau meninggalkan kerajinan atau dagangannya jika ia
sebagai pengrajin atau pedagang, tetapi yang harus dia lakukan adalah bertakwa kepada
Allah dalam hal tersebut, dan juga menjaga keindahan dalam mencari (rizqi)
sekiranya tidak meninggalkan perkara fardlu maupun sunnah, ia juga tidak
terjerumus dalam hal yang haram dan juga tidak ada kelebihan yang tidak patut
untuk meminta pertolongan dengannya dalam menempuh jalan menuju Allah. Andaikan
seorang murid tahu bahwa hatinya sama sekali tidak akan tegak dan agamanya
tidak akan selamat kecuali dengan tajrid (meniggalkan kesibukan) duniawi dan
sebab-sebabnya, maka wajib baginya melakukan hal tersebut. Jika ia memiliki
isteri atau juga anak, maka wajib baginya memberi nafkah dan sandang bagi mereka,
dan juga wajib baginya berusaha demi menegakkan hal itu. Jika memang ia
benar-benar tidak mampu dengan ketidak mampuan yang dapat di terima oleh
syara’, maka ia telah keluar dari kesalahan dan selamat dari dosa.
واعلم ايها المريد انك لا تقدر على ملازمة الطاعة ومجانبة الشهوات
والاعراض عن الدنيا الا بان تستشعر في نفسك ان مدة بقائك في الدنيا أيام قليلة, وانك عما قريب تموت, فتنصب اجلك بين عينيك وتستعد للموت وتُقدِر نزوله
بك في كل وقت.
Ketahuilah
wahai murid, bahwa engkau tidak akan mampu untuk senantiasa melakukan keta’atan
dan menjauhi kesenangan (syahwat) dan berpaling dari dunia kecuali dengan
merasa bahwa hidup di dunia itu hanya sementara, dan merasa bahwa engkau dekat
dengan kematian, maka tegakkanlah ajalmu di depan matamu dan kamu akan bersiap-siap
untuk menghadapi kematian, dan kamu akan mengira bahwa kematian dapat
menjemputmu kapan saja.
وإياك وطول الامل فانه يميل بك الي محبة الدنيا, ويثقل عليك ملازمة
الطاعات والإقبال علي العبادة والتجرد لطريق الآخرة, وفي تقدير قرب الموت وقصر
المدة الخير كله, فعليك به, وفقنا الله وإياك.
Takutlah
engkau pada panjang angan-angan, karena hal itu akan mencondongkan hatimu pada
cinta dunia, akan membuatmu berat untuk senantiasa melakukan keta’atan dan menjalankan
‘ibadah serta bertajrid (meninggalkan urusan duniawi) menempuh jalan menuju
akhirat. Tetaplah engkau senantiasa memperkirakan bahwa kematian itu sangat
dekat dan masa melakukan seluruh kebaikan sangatlah pendek. Semoga Allah
memberi bimbingan kepada kami dan juga kepadamu.
Komentar
Posting Komentar