LANDASAN SALAFUS-SHALIH, SAWADUL A’DZAM DAN PENTINGNYA BERMADZHAB

Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah


إِذَا فَهِمْتَ مَا ذُكِرَ عَلِمْتَ أَنَّ الْحَقَّ مَعَ السَّلَفِيِّيْنَ الَّذِيْنَ كَانُوْا عَلَى خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، فَإِنَّهُمْ اَلسَّوَادُ الْأَعْظَمُ، وَهُمْ اَلْمُوَافِقُوْنَ عُلَمَاءَ الْحَرَمَيْنِ الشَّرِيْفَيْنِ وَعُلَمَاءِ الْأَزْهَرِ الشَّرِيْفِ اَلَّذِيْنَ هُمْ قُدْوَةُ رَهْطِ أَهْلِ الْحَقِّ وَفِيْهِمْ عُلَمَاءُ لَا يُمْكِنُ اِسْتِقْصَاءُ جَمِيْعِهِمْ مِنْ اِنْتِشَارِهِمْ فِي الْأَقْطَارِ وَالْآفَاقَ كَمَا لَا يُمْكِنُ إِحْصَاءُ نُجُوْمِ السَّمَاءَ.

Jika engkau faham dengan apa yang diterangkan di atas (tentang madzhab Ahlus-sunnah wal Jamaah), maka engkau akan mengerti bahwa kebenaran yang haqiqi itu berpihak pada kalangan generasi terdahulu yang berpijak di atas landasan Salafus Shalih. (Salafus Shalih dan pengikutnya) itulah as-Sawadul A’dzam. Mereka menyepakati konsep-konsep agama yang ditetapkan oleh ulama-ulama Haramain asy-Syarifain (Makkah dan Madinah) dan ulama-ulama al-Azhar yang mulia, yang kesemuanya adalah menjadi panutan kelompok Ahlul Haq. Dan di sana banyak sekali ulama yang tidak mungkin dapat dihitung jumlahnya, karena mereka tersebar luas di berbagai daerah laksana bintang-bintang di langit yang tidak mungkin bisa di hitung.

وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يَجْمَعُ أُمَّتِيْ عَلَى ضَلَالَةٍ، وَيَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ، مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ} رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. زَادَ ابْنُ مَاجَهْ: {فَإذَا وَقَعَ الإِخْتِلاَفُ فَعَلَيْكَ بِالسَّوَادِ الأَعْظَمِ} مَعَ الْحَقِّ وَأَهْلِهِ. وَفِي الْجَامِعِ الصَّغِيْرِ: {إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ أَجَارَ أُمَّتِيْ أَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى ضَلَالَة}

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan menghimpun ummatku di atas kesesatan, dan pertolongan Allah di atas al-Jamaah. Barangsiapa yang menyendiri (memisahkan diri dari al-Jamaah), maka dia akan menyendiri dalam neraka”. (HR. at-Tirmidzi). Ibn Majah menambahkan (riwayat): “Maka jika terjadi perselisihan, berpegang teguhlah dengan as-Sawadul A’dzam yaitu al-haq dan ahlul haq”.
Di dalam kitab al-Jami’ ash-Shaghir disebutkan: “Sesungguhnya Allah menyelamatkan umatku dari bersepakat atas perbuatan sesat”.

PENTINGNYA BERMADZHAB

وَأَكْثَرُهُمْ أَهْلُ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ، فَكَانَ الْإِمَامُ الْبُخَارِيُّ شَافِعِيًّا، أَخَذَ عَنِ الْحُمَيْدِيِّ وَالزَّعْفَرَانِيِّ وَالْكَرَابِيْسِيِّ. وَكَذَلِكَ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالنَّسَائِيُّ، وَكَانَ الْإِمَامُ الْجُنِيْدُ ثَوْرِيًّا، وَالشِّبْلِيُّ مَالِكِيًّا، وَالْمُحَاسِبِيُّ شَافِعِيًّا، وَالْجَرَيْرِيُّ حَنَفِيًّا، وَالْجِيْلَانِيُّ حَنْبَلِيًّا، وَالشَّاذِلِيُّ مَالِكِيًّا .فَالتَّقَيُّدُ بِمَذْهَبٍ مُعَيَّنٍ أَجْمَعُ لِلْحَقِيْقَةِ، وَأَقْرَبُ لِلتَّبَصُّرِ، وَأَدْعَى لِلتَّحْقِيْقِ، وَأَسْهَلُ تَنَاوُلًا. وَعَلَى هَذَا دَرَّجَ اَلْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، وَالشُّيُوْخُ الْمَاضُوْنَ رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ.

Mayoritas dari mereka (generasi terdahulu) adalah pengikut madzhab yang empat. Imam Bukhari adalah bermadzhab Syafi’i. Beliau mengambil dari Imam Humaidi, az -Za’farani dan Karabisi. Demikian pula Imam Ibnu Khuzaimah dan Imam Nasa’i.
Imam Junaid adalah pengikut Imam Tsauri, Imam Syibli adalah pengikut madzhab Maliki, Imam Muhasibi adalah pengikut madzhab Syafi’i, Imam al-Jariry adalah penganut Imam Hanafi, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani bermadzhab Hanbali dan Imam Abu al-Hasan asy-Syadzili pengikut madzhab Maliki. Maka berpegang teguh dengan mengikuti satu madzhab tertentu akan lebih dapat terfokus pada satu nilai kebenaran yang haqiqi, lebih dapat memahami secara mendalam, dan akan lebih mudah dalam menerapkan amalan. Inilah jalan yang telah di tempuh oleh Slafus Shalih dan para guru sedari dulu. Mudah-mudahan keridhaan Allah terlimpahcurahkan kepada mereka semua.

HIMBAUAN HADHRATUS-SYAIKH KIAI MUHAMMAD HASIM AS’ARI

فَنَحْنُ نَحُضُّ إِخْوَانَنَا عَوَامَّ الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَأَنْ لَا يَمُوْتُوْا إِلَّا وَهُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَأَنْ يُصْلِحُوْا ذَاتَ الْبَيْنِ مِنْهُمْ، وَأَنْ يَصِلُو الْأَرْحَامَ، وَأَنْ يُحْسِنُوْا إِلَى الْجِيْرَانِ وَالْأَقَارِبِ وَالْإِخْوَانِ، وَأَنْ يَعْرِفُوْا حَقَّ الْأَكَابِرِ، وَأَنْ يَرْحَمُوْا الضُّعَفَاءَ وَالْأصَاغِرَ وَنَنْهَاهُمْ عَنِ التَّدَابُرِ وَالتَّبَاغُضِ وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّحَاسُدِ وَالْإفْتِرَاقِ وَالتَّلَوُّنِ فِي الدِّيْنِ،

Kami menghimbau kepada saudara-saudara kami, orang-orang awam dari kalangan kaum Muslimin agar senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan senantiasa berharap agar tidak meninggalkan dunia yang fana ini kecuali sebagai orang Islam, mendamaikan orang yang berselisih diantara mereka, mempererat tali persaudaraan, berlaku baik terhadap semua tetangga, kerabat dan handai taulan, menunaikan hak-hak orang tua, kasih sayang terhadap orang-orang lemah dan kalangan orang kecil, berusaha mencegah mereka dari persaingan tidak sehat, saling benci, memutuskan hubungan, hasut-menghasut, perpecahan dan menciptakan warna baru dalam agama.

وَنَحُثُّهُمْ أَنْ يَكُوْنُوْا إِخْوَانًا، وَعَلَى الْخَيْرِ أَعْوَانًا، وَأَنْ يَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا، وَأَنْ لَا يَتَفَرَّقُوْا، وَأَنْ يَتَّبِعُوا الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ وَمَا كَانَ عَلَيْهِ عُلَمَاءُ الْأُمَّةِ كَالْإِمَامِ أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكِ بْنِ أَنَسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ، فَهُمْ اَلَّذِيْنَ قَدْ اِنْعَقَدَ الْإِجْمَاعُ عَلَى امْتِنَاعِ الْخُرُوْجِ عَنْ مَذَاهِبِهِمْ،

Dan kami menghimbau kepada mereka semua untuk menjadi bersaudara, tolong-menolong dalam kebaikan, berpegang teguh pada agama Allah dengan kokoh dan tidak bercerai berai. Hendaknya mereka tetap berpedoman pada al-Kitab dan as-Sunnah, dan apa saja yang menjadi tuntunan para ulama panutan ummat semisal Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallaahu Ta’ala ‘anhum. Karena ijma’ telah menetapkan larangan keluar dari madzhab-madzhab mereka.

وَأَنْ يُعْرِضُوْا عَمَّا أُحْدِثَ مِنَ الْجَمْعِيَّةِ الْمُخَالِفَةِ لِمَا عَلَيْهِ الْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلىَ النَّارِ}،

Hendaknya mereka juga berpaling dari segala bentuk organisasi-organisasi baru yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang telah dibangun oleh Salafus Shalih. Rasulallah shallallahu aliahi wasallam bersabda: “Barangsiapa memisahkan diri dari al-Jamaah maka ia akan terpisah di dalam neraka”.

وَأَنْ يَكُوْنُوْا مَعَ الْجَمَاعَةِ الَّتِيْ عَلَى طَرِيْقَةِ الْأَسْلَافِ الصَّالِحِيْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ أَمَرَنِيَ اللهُ بِهِنَّ: اَلسّمْعِ وَالطَاعَةِ وَالْجِهَادِ وَالْهِجْرَةِ وَالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ}، وَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {عَلَيْكُمْ بِالْجَماعَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مَعَ الْاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ. وَمَنْ أَرَادَ بُحْبُوْبَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ}.


Dan mereka hendaknya tetap bergabung bersama al-Jamaah yang telah ditempuh oleh Salafu Shalih. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku perintahkan kepada kalian untuk melaksanakan lima hal, yang lima hal itu telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, yaitu; bersedia untuk mendengarkan, taat dan siap untuk berjihad, hijrah dan bergabung bersama al-Jama’ah. Karena sesungguhnya barangsiapa yang berpisah dari al-jamaah walau hanya sejengkal pun, maka sungguh ia telah melepaskan ikatan tali keislamannya dari lehernya”.
Dan Sayyidina Umar bin Khatthab radhiyallahu anh berkata: “Berpegangteguhlah kalian semua pada al-Jama’ah. Berhati-hatilah, jangan sekali-kali bercerai berai. Karena sesungguhnya setan akan menyertaimu jika seorang diri, dan akan menjauh jika dirimu berdua. Barangsiapa yang ingin mendapatkan keni’matan hidup di dalam surga, maka tetaplah bersama al-Jama’ah”.

(Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4

الا لا تنال العلم الا بستة