TANYA JAWAB NAHWU SHOROF 02


TANYA JAWAB NAHWU & SHOROF

مَنْ غَسَّلَ مَيِّتًا فَلْيَغْتَسِلْ

1.            مَنْ  Kalimat apa? Isim.

2.            Isim apa? Isim syarat.

3.            Apa pengamalannya? Menjazemkan dua fi’il mudhori’.

4.            Fi’il yang pertama disebut? Fi’il syarat.

5.            Fi’il yang kedua disebut? jawab syarat.

6.            مَنْ  Mabni apa mu’rob? Mabni.

7.            Mabni apa? Mabni sukun.

8.            Mahal i’robnya apa? Rofa’.

9.            Kenapa? Karena menjadi mubtada’.

10.         Mubtada’ له الخبر apa mubtada’ له مرفوع سد مسد الخبر? Mubtada’ له الخبر

11.         Mana khobarnya? Lafadz غَسَّلَ

12.         Kenapa مَنْ dimabnikan? Karena syibh atau serupa dengan huruf.

13.         Ada berapa serupanya isim dengan huruf yang menyebabkan isim itu menjadi mabni? Ada 4.

14.         Apa saja?

1)     Syibh wadh’iy.

2)     Syibh ma’nawi.

3)     Syibh niyabi / isti’mali.

4)     Syibh iftiqori.

15.         Syibh wadh’iy ialah? Serupanya isim dengan huruf dalam bentuknya.

16.         Maksud serupa dalam bentuknya ialah? Bentuknya kurang dari tiga buah huruf.

17.         Syibh ma’nawi ialah? Serupanya isim dengan huruf dalam ma’nanya.

18.         Maksud serupa dalam ma’nanya ialah? Sama-sama berma’na istifhan dan sama-sama berma’na syarat.

19.         Seperti apa contohnya? Seperti isim istifham مَتَى sama dengan hamzah istifham, dan seperti isim syarat مَتَى sama dengan إِنْ syartiyah.

20.         Syibh niyabi / isti’mali ialah? Serupanya isim dengan huruf dalam penggunaannya.

21.         Maksud serupa dalam penggunaannya ialah? Sama-sama bisa beramal pada ma’mul tapi lafadz lain tidak bisa beramal padanya.

22.         Syibh ifiqori ialah? Serupanya isim dengan huruf dalam membutuhkan kalimat lain.

23.         Maksud serupa dalam membutuhkan kalimat lain ialah? Isim tersebut belum bisa di artikan sebelum tersusun dengan kalimat lain.

24.         مَنْ Syartiyah termasuk sibh apa? Syibh ma’nawi.

25.         Isim mabni ada berapa? Ada 6.

26.         Apa saja? Isim dhomir, isim syarat, isim istifham, isim isyaroh, isim fi’il dan isim maushul.

27.         Isim dhomir ialah? Kata ganti yang menunjukkan ma’na gho’ib atau gho’ibah, mukhotoh atau mukhotobah dan menunjukkan ma’na mutkallim.

28.         Isim dhomir ada berapa? Ada 2.

29.         Apa saja? Dhomir muttasil dan dhomir munfasil.

30.         Dhomir muttasil ialah? Dhomir yang nempel, tidak bisa diletakkan di permulaan kalam dan tidak bisa jatuh setelah إِلَّا .

31.         Dhomir muttasil ada berapa? Ada 2.

32.         Apa saja?

(1)   Mustatir, yaitu dhomir yang tersimpan dan tidak ada dalam bentuk lafadznya.

(2)   Bariz, yaitu dhomir tampak dan ada dalam bentuk lafadznya.

33.         Dhomir mustatir ada berapa? Ada 2.

34.         Apa saja? Mustatir wujub dan mustatir jawaz.

35.         Mustatir wujub maksudnya? Dhomir yang kedudukannya tidak bisa diganti dengan isim dzohir atau dhomir munfasil.

36.         Dhomir mustatir wujub ada pada berapa tempat? 8 tempat.

37.         Diantaranya berada pada? Fi’il mudhori’ waqi’ mutakallim wahdah, mutakallim ma’alghoir atau mu’adzdzim nafsah, dan mukhotob.

38.         Mustatir jawaz maksudnya? Dhomir yang kedudukannya bisa diganti dengan isim dzohir atau dhomir muttasil.

39.         Dhomir mustatir jawaz ada pada berapa tempat? 28 tempat.

40.         Diantaranya berada pada? Fi’il madhi waqi’ mufrod gho’ib atau gho’ibah.

41.         Isim syarat ialah? Isim mabni yang mengikat antara dua kalimat. Kalimat pertama disebut fi’il syarat dan kalimat kedua disebut jawab syarat.

42.         Isim syarat ada berapa? Ada 10.

43.         Apasaja? مَنْ، مَا، مَتَى، أَيَّانَ، أَيْنَ، أَيْنَمَا، أَنَّى، حَيْثُمَا، كَيْفَمَا، أَيٌّ\

44.         Isim istifham ialah? Kata tanya.

45.         Isim istifham ada berapa? Ada 9.

46.         Apa saja? مَنْ، مَا، مَتَى، كَيْفَ، كَمْ، أَيٌّ، أَيَّانَ، أَيْنَ، أَنَّى

47.         Isim isyaroh ialah? Kata tunjuk.

48.         Kata yang ditunjuk disebut apa? Disebut musyar ilaih.

49.         Isim fi’il ialah? Isim yang menggantikan kalimat fi’il dari segi ma’na dan pengamalannya.

50.         Isim fi’il ada berapa bagian? Ada 3.

51.         Apasaja? Isim fi’il madhi, isim fi’il mudhori’ dan isim fi’il amar.

52.         Isim fi’il madhi ialah? Isim yang menunjukkan arti pekerjaan tapi tidak bisa menerima ta’ fa’il atau ta’ta’nits sakinah.

53.         Isim fi’il mudhori’ ialah? Isim yang menunjukkan arti pekerjaan tapi tidak bisa menerima لَمْ

54.         Isim fi’il amar ialah? Isim yang menunjukkan arti perintah tapi tidak bisa menerima nun taukid.

55.         Isim maushul ialah? Kata penghubung yang membutuhkan shilah dan a’id untuk menjelaskan ma’nanya.

56.         Shilah maushul selain ال harus berupa apa? Harus berupa jumlah.

57.         Jumlah apa? Jumlah ismiyah, fi’liyah atau syibh jumlah.

58.         Syibh jumlah maksudnya? Dzorof dan jar majrur.

59.         Shilah maushul ال harus berupa apa? Harus berupa sifat shorihah.

60.         Sifat shorihah maksudnya? Isim fa’il, isim maf’ul dan shighot mubalaghoh.

61.         Shighot mubalaghoh ialah? Bentuk lafadz yang berma’na isim fa’il yang menunjukkan atas bertambahnya suatu sifat pada mausuf.

62.         Apa perbedaan antara مَنْ syartiyah dan مَنْ maushul? مَنْ syartiyah berma’na barangsiapa dan berada di awal jumlah serta selalu membutuhkan fi’il syarat dan jawab syarat, sedangkan مَنْ maushul tidak berma’na barangsiapa dan berada diantara susunan kata serta setelah maushul harus berupa shilah yang mengandung a’id atau dhomir yang kembali pada maushul.

63.         Pada contoh diatas fi’il syaratnya berupa lafadz apa? Lafadz غَسَّل

64.         غَسَّلَ Kalimat apa? Fi’il.

65.         Fi’il apa? Fi’il madhi.

66.         Mu’rob apa mabni? Mabni.

67.         Mabni apa? Mabni fathah.

68.         Kenapa mabni fathah? Karena tidak bertemu dengan dhomir rofa’ mutaharrik dan wawu jama’.

69.         Mahal apa? Rofa’.

70.         Kenapa mahal rofa’? Karena menjadi khobar mubtada’.

71.         غَسَّلَ Termasuk fi’il tsulatsi, apa ruba’i? Tsulatsi.

72.         Mujarrod apa mazid? Mazid.

73.         Ikut wazan apa? فَعَّلَ يُفَعِّلُ

74.         Muthobaqohnya apa? فَرَّحَ يُفَرِّحُ

75.         Mabni ma’lum apa mabni majhul? Ma’lum.

76.         Mana fa’ilnya? Berupa dhomir mustatir.

77.         Mustatir jawaz apa wujub? Jawaz.

78.         Kenapa jawaz? Karena berupa fi’il madhi waqi’ mufrod gho’ib

79.         Kira-kira dhomirnya berupa apa? هُوَ

80.         غَسَّلَ Lazim apa muta’addi? Muta’addi.

81.         Kenapa muta’addi? Karena ma’nanya dapat dipasifkan dan membutuhkan maf’ul bih.

82.         Mana maf’ul bihnya? Lafadz مَيِّتًا

83.         مَيِّتًا Kalimat apa? Isim.

84.         Apa ciri-cirinya? Adanya tanwin.

85.         Tanwin apa? Tanwin tamkin.

86.         Tanwin tamkin ialah? Tanwin yang berada pada isim mu’rob munshorif selain jama’ muannats salim.

87.         مَيِّتًا Mabni apa mu’rob? Mu’rob.

88.         Beri’rob apa? Nashob.

89.         Kenapa nashob? Karena menjadi maf’ul bih.

90.         Apa tanda nashobnya? Fathah.

91.         Dzohir apa muqoddar? Dzohir.

92.         Kenapa ditandai dengan fathah dzohiroh? Karena berupa isim mufrod shohih akhir dan tidak bertemu dengan dhomir rofa’ mutaharrik dan wawu jama’.

93.         مَيِّتًا Ma’rifat apa nakiroh? Nakiroh.

94.         Kenapa nakiroh? Karena berupa isim jamid.

95.         Isim jamid ialah? Iaim yang tidak dicetak dari lafadz lain.

96.         مَيِّتًا Mudzakkar apa muannats? Mudzakkar.

97.         Kenapa mudzakkar? Karena tidak terdapat tanda-tanda muannats baik hakiki maupun majazi.

98.         مَيِّتًا Mufrod, tatsniyah apa jama’? Mufrod.

99.         Kenapa mufrod? Karena tidak menunjukkan arti tatsniyah, jama’ dan bukan asma’ul khomsah.

100.     Karena مَنْ غَسَّلَ menjadi syarat, maka ia butuh pada? Jawab syarat.

101.     Mana jawab syaratnya? Lafadz فَلْيَغْتَسِلْ

102.     Fa’nya lafadz فَلْيَغْتَسِلْ disebut fa’ apa? Fa’ jawab.

103.     Apa fungsi fa’jawab? Berfungsi sebagai robith, yaitu sebagai penghubung syarat terhadap jawab syarat.

104.     Kenapa jawab syarat tersebut harus bersamaan dengan fa’ jawab? Karena jawab syarat tidak pantas untuk dijadikan syarat.

105.     Ada berapa jawab syarat yang tidak pantas untuk dijadikan syarat dan harus bersamaan dengan fa’ jawab? Ada 7.

106.     Apa saja?

1) Apabila jawab syarat berupa :            Jumlah ismiyah.

2) ........................................ :         Jumlah tholabiyah.

3) ........................................ :         Fi’il jamid.

4) ........................................ :         Jumlah yang dinafikan dengan مَا

5) ........................................ :         Jumlah yang di awali dengan huruf قَدْ

6) ........................................ :         Jumlah yang di awali dengan huruf لَنْ

7) ........................................ :         Jumlah yang di awali dengan huruf tanfis.

107.     فَلْيَغْتَسِلْ Termasuk jumlah yang mana? Jumlah tholabiyah.

108.     Kenapa? Karena berupa amar ghoib.

109.     Amar ghoib ialah? Fi’il mudhori’ yang menunjukkan arti perintah karena kemasukan Lam amar dan ditujukan kepada orang yang ghoib.

110.     فَلْيَغْتَسِلْ Mabni apa mu’rob? Mu’rob.

111.     Kenapa mu’rob? Karena tidak bertemu dengan nun taukid dan nun niswah.

112.     فَلْيَغْتَسِلْ Dibaca apa? Jazem.

113.     Kenapa? Karena di jazemkan oleh Lam amar.

114.     Tanda jazemnya apa? Sukun.

115.     Kenapa ditandai dengan sukun? Karena berupa fi’il mudhori’ shohih akhir dan tidak bertemu dengan sesuatu.

116.     فَلْيَغْتَسِلْ Mabni fa’il apa mabni maf’ul? Mabni fa’il.

117.     Fa’ilnya berupa apa? Berupa dhomir هُوَ yang tersimpan.

118.     Hukum menyimpannya wajib apa jawaz? Jawaz.

119.     Kenapa? Karena berupa amar ghoib.

120.     Jumlah فَلْيَغْتَسِلْ punya mahal i’rob apa tidak? Punya.

121.     Mahal i’robnya apa? Jazem.

122.     Kenapa? Karena menjadi jawab syarat yang menjazemkan dan bersamaan dengan fa’.

123.      

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4

الا لا تنال العلم الا بستة