Surat Wasiat al-Ghazali Bagi Para Pelajar-Kitab Ayyuhal Walad Bag 4
Bagi Para Pelajar
Kitab Ayyuhal Walad
Kitab Ayyuhal Walad
Bag. 4
أَيُّهَا الْوَلَدُ..!!
مَا لَمْ تَعْمَلْ لَمْ تَجِدِ الْأَجْرَ.
Wahai
anakku !.
Selama
belum ber’amal kamu tidak akan mendapatkan pahala.
حُكِيَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيْلَ
عَبَدَ اللهَ تَعَالَى سَبْعِيْنَ سَنَةً، فَأَرَادَ اللهُ تَعَالَى أَنْ يَجْلُوَهُ
عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَأَرْسَلَ اللهُ إِلَيْهِ مَلَكًا يُخْبِرُهُ أَنَّهُ مَعَ
تِلْكَ الْعِبَادَةِ لَا يَلِيْقُ بِهِ دُخُوْلُ الْجَنَّةِ، فَلَمَّا بَلَغَهُ قَالَ
الْعَابِدُ: نَحْنُ خُلِقْنَا لِلْعِبَادَةِ، فَيَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَعْبُدَهُ.
فَلَمَّا رَجَعَ الْمَلَكُ قاَلَ الله تعالى: ماذا قال عبدي؟ قَالَ: إِلٰهِي، أَنْتَ
أَعْلَمُ بِمَا قَالَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِذَا هُوَ لَمْ يُعْرِضْ عَنْ عِبَادَتِنَا،
فَنَحْنُ ـ مَعَ الْكَرَمِ ـ لَا نُعْرِضُ عَنْهُ، إِشْهَدُوْا يَا مَلَائِكَتِي أَنِّي
قَدْ غَفَرْتُ لَهُ.
Dikisahkan,
bahwa salah seorang dari kaum Bani Israil telah ber’ibadah kepada AllahTa’ala
selama tujuh puluh tahun. Lalu Allah Ta’ala hendak menunjukannya kepada para
malaikat, maka Allah mengutus malaikat kepada hamba itu untuk memberi kabar
kepadanya, bahwa dengan ‘ibadahnya (selama 70 tahun) itu ia tidak pantas untuk
masuk ke surga.
Ketika
malaikat itu telah menyampaikan hal tersebut kepadanya, ahli ‘abadah itu
berkata; “Kami diciptakan hanya untuk ber’ibadah, maka sepantasnyalah bagi kami
untuk senantiasa ber’ibadah kepada-Nya”.
Setelah
malaikat itu kembali menghadap Allah, Allah Ta’ala bertanya; “Apa yang
dikatakan hamba-Ku?”.
Malaikat
itu menjawab; Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui apa yang dikatakannya.
Lalu
Allah Ta’ala berfirman; “Jika hamba-Ku tidak pernah berpaling dari ber’ibadah
kepada-Ku, maka Aku pun dengan kemurahan-Ku tidak akan berpaling darinya. Wahai
Malaikat-Ku, saksikanlah bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa-dosanya”.
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:" حَاسِبُوْا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا، وَزِنُوْا أَعْمَالَكُمْ
قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا" روى الترمذي هذا الحديث موقوفا على عمر بألفاظ
مشابهة.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Hisablah diri kalian (di dunia)
sebelum di hisab (di akhirat), dan timbanglah amal-amal kalian sebelum di
timbang”.
وَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مَنْ ظَنَّ
أَنَّهُ بِدُوْنِ الْجَهْدِ يَصِلُ فَهُوَ مُتَمَنٍّ، وَمَنْ ظَنَّ أَنَّهُ يِبَذْلِ
الْجَهِدِ يَصِلُ فَهُوَ مُسْتَغْنٍ.
‘Ali
Radhiyallahu ‘anh berkata; “Barangsiapa yang mengira bahwa tanpa usaha dengan
sungguh-sungguh ia akan berhasil, maka ia adalah orang yang berangan-angan
kosong. Dan barangsiapa yang mengira bahwa dengan mengerahkan usahanya ia akan
berhasil, maka ia adalah orang kaya yang tidak membutuhkan suatu apapun”.
وَقَالَ الْحَسَنُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:
طَلَبُ الْجَنَّةِ بِلَا عَمَلٍ ذَنْبٌ مِنَ الذُّنُوْبِ.
Hasan
Al Bashri rahimahullah berkata; “Mencari surga dengan tanpa ber’amal adalah
dosa di antara dosa-dosa”.
وَقَالَ: عَلَامَةُ الْحَقِيْقَةِ تَرْكُ مُلَاحَظَةِ
الْعَمَلِ لَا تَرْكُ الْعَمَلِ.
Dan beliau
berkata;
“Tanda-tanda
berhaqiqat adalah tidak memperhatikan suatu ‘amal, bukan meninggalkan ‘amal itu
sendiri”.
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ:" الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ،
وَالْأَحْمَقُ مَنْ إِتَّبَعَ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ تعالى
الْأَمَانِيَّ". رواه الترمذي وقال: حديث حسن.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Orang yang cerdik adalah orang yang mampu
mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal setelah kematian, sedangkan
orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan
akan rahmat Allah”.
Komentar
Posting Komentar