USHFURIYAH 40 HADITS NABAWIY DAN HIKAYAT SHUFI HADITS KE 21
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَدْخَلَ عَلَى قَلْبِ أَخِيْهِ الْمُسْلِمُ فَرَحًا وَسُرُورًا فِي دَارِ الدُّنْيَا خَلَقَ اللَّهُ تَعَالَى مَلَكًا يَدْفَعُ عَنْهُ الْآفَاتِ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ جَاءَ مَعَهُ قَرِيْنًا فَإِذَا مَرَّ بِهِ هَوْلٌ يَفْزَعُهُ قَالَ لَا تَخَفْ فَيَقُوْلُ مَنْ أَنْتَ فَيَقُوْلُ أَنَا الْفَرَحُ وَالسُّرُوْرُ الَّذِي أَدْخَلْتَهُ عَلَى أَخِيْكَ الْمُسْلِمُ فِي دَارِ الدُّنْيَا
Dari Ibnu ‘Abbas Radliyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; “Barangsiapa yang memberikan kebahagiaan dan kegembiraan di hati saudaranya yang muslim di dunia maka Allah Ta’ala akan menciptakannya malaikat yang bertugas menolak bala’ mushibah darinya, apabila hari kiamat telah terjadi, ia akan datang sebagai teman karibnya, hingga apabila terjadi sesuatu yang mengerikan, ia akan barkata; Jangan takut! Kemudian orang itu bertanya; Siapa kamu? Ia menjawab; Aku adalah kebahagiaan dan kegembiraan yang engkau berikan kepada saudaramu yang muslim dulu di dunia”.
وَفِي حَدِيْثٍ آخَرَ عَنِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ذَكَرَ لَفْظًا آخَرَ : إِدْخَالُ السُّرُوْرِ فِي قَلْبِ مُؤْمِنٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّيْنَ سَنَةً
Di dalam hadits yang lain dari Nabi ‘alaihishshalatu wassalam beliau bersabda; “Memberi kebahagiaan di hati seorang mu’min, lebih baik daripada ‘ibadah 60 tahun”.
HIKAYAT
Pada suatu hari ‘Abdullah bin Al Mubarak melihat seekor kuda yang di jual di pasar dengan harga 40 Dirham. ‘Abdullah bin Al Mubarak berkata; Betapa murahnya harga kuda ini?. Dikatakan kepadanya; Kuda ini memiliki beberapa ‘aib. ‘Aibnya apa? tanya ‘Abdullah bin Al Mubarak. Pemilik kuda menjawab; Kuda ini tidak dapat berlari kencang di belakang musuh, jika di depan ia akan berhenti hingga musuh dapat mengejarnya dan banyak meringkik di tempat yang seharunya diam. ‘Abdullah bin Al Mubarak berkata; Ini adalah kuda yang mahal. Lantas dia pergi. Lalu kuda itu di beli oleh murid ‘Abdullah bin Al Mubarak. Ketika pertempuran terjadi, sang murid ikut tampil dan memacu kudanya dengan sangat bagus. Kemudian ‘Abdullah bin Al Mubarak bertanya kepada muridnya; Apakah engkau telah mencoba ‘aib kuda itu? Sang murid menjawab; Ya, keadaannya persis seperti yang di katakan oleh orang-orang, namun setelah aku membelinya, aku berkata di telinga kuda itu; Wahai kuda! Sesungguhnya aku telah meninggalkan perbuatan dosa, aku telah bertaubat dan kembali kepada Allah Ta’ala, maka hendaknya engkau juga meninggalkan ‘aib yang ada pada dirimu. Lantas kuda itu mengerakkan kapalanya sebanyak tiga kali, ia menjawab dengan rasa bahagia sebab aku telah meninggalkan perbuatan dosa, lalu aku mengerti bahwa ‘aib itu berasal dari pemilik kuda, bukan dari kuda itu sendiri, karena kuda orang-orang kafir akan mengutuk pemiliknya hingga dia turun dari atas punggungnya, begitu pula dengan orang dzalim, karena Allah Ta’ala berfirman; “Ingatlah! Kutukan Allah atas orang-orang yang dzalim”.(Qs. Hud 18). Ketika Sang Maha Kuasa mengutuknya, maka seluruh makhluq akan ikut mengutuknya, kudapun seperti itu, ia akan mengutuk pemiliknya jika dia adalah orang kafir, dzalim, munafiq atau orang yang sombong hingga dia turun dari atas punggungnya.
Dengan demikian dapat di ketahui bahwa binatang akan merasa bahagia dan patuh terhadap pemiliknya sebab kebahagiaan tersebut, dan kebahagiaan itu sendiri kelak di hari kiamat akan datang dengan berupa jisim yang akan memegang dan menuntun pemiliknya ke surga.
Komentar
Posting Komentar