USHFURIYAH 40 HADITS NABAWIY DAN HIKAYAT SHUFI HAIDTS KE 7



HADITS KE TUJUH

عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ مُغَفَّلْ قَالَ سَمِعْتُ أَنَّ وَهْبَ بْنَ مُنَبَّةٍ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ قرَأْتُ فِي آخِرِ زَبُوْرِ دَاوُدَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ ثَلَاثِيْنَ سِطْرًا قَالَ يَا دَاوُدُ هَلْ تَدْرِي أَيُّ الْمُؤْمِنِ أَحَبُّ إِلَيَّ أَنْ أُطِيْلَ حَيَاتَهُ قَالَ لَا قَالَ الَّذِي إِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ اقْشَعَرَّ جِلْدُهُ وَارْتَعَدَتْ مَفَاصِلُهُ فَإِنِّي أَكْرَهُ لَهُ بِذَلِكَ الْمَوْتَ كَمَا يَكْرَهُ الْوَالِدُ لِوَلَدِهِ لَكِنْ لَابُدَّ لَهُ مِنْهُ إِنِّي أُرِيْدُ أَنْ أَسُرَّهُ فِي دَارٍ سِوَا هَذِهِ الدَّارِ فَإِنَّ نَعِيْمَهَا بَلَاءٌ وَرَخَاءُهَا شِدَّةٌ وَفِيْهَا عَدُوٌّ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًا تَجْرِي مِنْكُمْ كَمَجْرِى الدَّمِ مِنْ اَجْلِ ذَلِكَ عَجَّلْتُ أَوْلِيَائِيْ إِلَى الْجَنَّةِ لَوْ لِا ذَلِكَ لَمَا مَاتَ آدَمُ وَوَلَدُهُ حَتَّى يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ

Dari ‘Abdushshamad bin Mughoffal ia berkata; Aku membaca tiga baris di bagian akhir kitab Zaburnya Nabi Dawud shalawatullahi ‘alaihi. Allah Ta’ala berfirman; "Wahai Dawud! Tahukah engkau, manakah orang mu’min yang lebih Aku sukai untuk Aku panjangkan hidupnya?" Nabi Dawud ‘alaihissalam menjawab; "Tidak tahu". Allah Ta’ala berfirman; "Yaitu orang yang apabila mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallahu” kulitnya mengerut dan sendi-sendinya menggigil. Sesungguhnya Aku tidak menyukai kematian padanya sebab hal itu sebagaimana halnya orang tua yang tidak menyukai kematian terhadap anaknya. Akan tetapi kematian adalah suatu keharusan baginya. Sesungguhnya Aku berkehendak untuk membahagiakannya di suatu kampung selain kampung ini, karena di balik keni’matan kampung ini (dunia) terdapat cobaan-cobaan, di balik ke lapangannya terdapat kesulitan dan di dalamnya terdapat musuh yang tiada henti-hentinya membuat kemudlaratan bagimu sebagaimana aliran darah yang tiada henti. Oleh karena itu Aku mempercepat para kekasihku ke surga. Sekiranya keni’matan dunia itu tidak ada niscaya Adam dan anak cucunya tidak akan mati hingga sangkakala di tiup".

وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ رِوَايَةٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ قال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَمَدَّهَا هُدِمَتْ لَهُ أَرْبَعَةُ آلَافِ ذَنْبٍ مِنَ الْكَبَائِرِ . قَالَهُ عَلِيٌّ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ .

Dengan sanad ini juga terdapat sebuah riwayat dari Anas radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Barangsiapa yang membaca ‘Laa ilaaha illallaahu’ dan memanjangkannya maka baginya akan di lebur empat ribu dosa-dosa besar”. Hadits ini di sampaikan oleh sayyidina ‘Aliy radliyallahu ‘anhu.

Terdapat dalam majlis tafsir Al Qur’annya Syaikh Al Imam Az Zahid Ya’qub Al Kisa’i rahimahullahu Ta’ala; Bahwa Hazim bin Walid radliyallahu ‘anhu sedang sakit kemudian dia mendatangkan seorang dokter, lantas dokter itu memeriksa denyut jantungnya lalu berkata; Dalam diri Hazim tidak ada penyakit, namun coba kalian bertanya kepadanya, karena seseorang lebih mengetahui tentang keadaan dirinya sendiri. Setelah keluarganya bertanya, Hazim menjawab; Dalam diriku tidak ada penyakit, penyakitku adalah takut kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung lagi Maha Pemberi, takut terhadap hari pembalasan, hisab dan takut akan lepasnya iman sehingga aku berhak untuk mendapatkan siksa. Oh..Alangkah beruntungnya orang-orang yang keluar dari dunia dengan membawa iman dan tempat kembalinya ke dalam surga.


HIKAYAT
Dari Abu Bakar bin ‘Abdullah Al Muzani rahmatullahi ‘alaihi ia berkata; Ada seorang raja yang sangat durhaka kepada Tuhannya Yang Maha Luhur. Kemudian kaum muslimin memeranginya dan menangkapnya hidup-hidup. Lantas mereka berkata; Dengan cara apa kita hharus membunuh orang yang sangat durhaka kepada Tuhannya yang Maha Luhu? Mereka sepakat untuk memasukkannya ke dalam tempayan besar, mengikat kepalanya dan menyalakan api di bawahnya. Ketika raja itu telah merasa kepanasan, dia segera memanggil-manggil tuhan yang dia sembah selain Allah Ta’ala; Wahai tuhan Laata, selamatkanlah aku! Wahai ‘Uzzaa, keluarkanlah aku dari tempat ini! wahai Haabil, bertahun-tahun aku mengusap kepalamu dan melayanimu begini dan begini. Setiap kali dia meminta pertolongan kepada tuhan-tuhannya, api makin membesar dan makin panas. Kemudian setelah dia mengerti bahwa tuhan-tuhan itu tidak dapat menolongnya, akhirnya dia berputus asa dari tuhan-tuhannya dan kembali kepada Allah Ta’ala. Dalam tempayan itu dia memanggil-manggil; “Laa ilaaha illallahu Muhammadur Rasuulullaahi”. Lantas Allah Ta’ala menurunkan hujan dari langit di atas api itu hingga padam, dan Allah Ta’ala mengutus angin, lalu angin itu membawa temapayan tersebut terbang ke udara dan bergoyang-goyang di antara langit dan bumi. Sementara raja itu terus mengucapkan; “Laa ilaaha illallahu Muhammadur Rasuulullaahi” hingga hilang dari pandangan. Kemudian angin itu menjatuhkannya di tengah-tengah kaum yang sama sekali tidak mengenal Allah Ta’ala. Lantas mereka membuka dan mengeluarkan raja itu dari dalam tempayan, lalu mereka bertanya; Siapa kamu? Dan bagaimana ceritanya hingga kamu sampai ketempat ini? Raja itu berkata; Aku adalah seorang raja di suatu kerajaan ini dan ini. Raja itu terus menceritakan kisahnya hingga akhirnya kaum itu masuk Islam seluruhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 5

Kunci Sukses Menuntut Ilmu Fasal 4

الا لا تنال العلم الا بستة